Menkes: Kontak Dekat dengan Orang Positif Corona, Belum Tentu Tertular

Ilustrasi virus corona/COVID-19.
Sumber :
  • Science Alert

VIVA – Pemerintah Indonesia telah menyatakan bahwa virus corona baru atau COVID-19 telah masuk ke Indonesia. Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa dua orang WNI telah dinyatakan positif tertular virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China itu.

CIA Duga Kuat COVID-19 dari Kebocoran Laboratorium di Wuhan, China Bereaksi Keras

Menyikapi hal itu, Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Terawan Agus Putranto mengatakan telah melakukan mekanisme tracking terhadap semua orang yang melakukan kontak dengan dua WNI tersebut. Otoritas kesehatan Tanah Air akan mencari tahu di mana tempat tinggalnya, termasuk rumah sakit mana tempat ia dirawat sebelumnya. 

Meski demikian, Terawan mengatakan bahwa tidak semua orang yang melakukan kontak dengan dua WNI tadi sudah pasti tertular atau positif virus corona.

CIA Duga COVID-19 Berasal dari Kebocoran Laboratorium di China, Menurut Media AS

"Kita tracking semua, kita cek, waspadai. Bukan berarti semua harus di-swab. Tidak semua orang yang kontak, harus sakit atau positif corona. Itu yang harus disadari dulu," ujar Terawan saat ditemui di Rumah Sakit Pusat Infeksi Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta, Senin, 2 Maret 2020. 

Hal itu, lanjut Terawan, terbukti dengan dengan pasien yang berada di kapal pesiar World Dream. Meski mereka ada kontak dekat dengan pasien yang positif, namun 188 pasien hingga kini dinyatakan negatif. 

Bukan COVID-19 atau HMPV, Ternyata Ada Virus Ini yang Jauh Lebih Berbahaya Bagi Manusia

"Artinya, tidak semua kontak positif. Tergantung kondisi badan kita. Kalau imun kita baik, tidak akan mempan. Ilmu virologi ya begitu. Ini kenyataan dan data. Artinya, negatif semua padahal close contact dengan orang yang positif," ujar Terawan.

Jubir baru Kementerian Luar Negeri China Mao Ning menjalankan tugas perdana

CIA Dukung Teori COVID-19 dari Kebocoran Lab di China, Beijing Minta AS Stop Manipulasi

China meminta AS berhenti mempolitisasi dan memanipulasi isu asal-usul virus corona, berhenti mencemarkan nama baik negara lain, dan berhenti melemparkan kesalahan.

img_title
VIVA.co.id
28 Januari 2025