Pakar Virus: Orang Sehat Tak Perlu Pakai Masker untuk Cegah Corona

Wanita Eropa pakai masker, ilustrasi cegah virus corona.
Sumber :
  • Unsplash/Dimitri Karastelev

VIVA – Wabah virus corona baru atau COVID-19 semakin meluas ke berbagai negara. Baru-baru ini dua kasus ditemukan di California dan satu kasus di Oregon, Amerika Serikat. 

Harvey Moeis Klaim Dana CSR Smelter Swasta Dipakai untuk Bantuan COVID-19

Hal ini menimbulkan kekhawatiran di masyarakat. Mereka kemudian berburu untuk mendapatkan masker. Sementara yang lainnya membeli sebanyak mungkin dan menimbunnya. Tapi haruskah seorang yang sehat menggunakan masker untuk menghalau virus tersebut?

Menurut pakar virus dan pencegahan infeksi Eli Perencevich, MD, seorang profesor kedokteran dan epidemiologi di Fakultas Kedokteran Universitas Iowa, jawabannya ialah tidak. 

Jangan Tertipu! Waspada Penipuan Berkedok Lowongan Kerja Remote, Ini Ciri-Cirinya

"Rata-rata orang yang sehat tidak perlu memiliki masker, dan mereka seharusnya tidak mengenakan masker," kata Dr. Perencevich. 

Ia melanjutkan, bahwa tidak ada bukti memakai masker pada orang sehat akan melindungi mereka. Jika mereka memakainya secara salah, justru dapat meningkatkan risiko infeksi karena mereka lebih sering menyentuh wajah mereka.

Kedekatan Trump dan Putin Bocor, Sering Teleponan hingga Kirim Alat Tes COVID-19

Gunakan masker jika kamu memang sakit. Kebanyakan orang yang membeli masker tidak mendapatkan produk yang dapat menghentikan virus dari mencapai mulut atau hidung mereka. 

Seperti diketahui, virus corona ditularkan melalui tetesan, bukan melalui udara. Itu berarti kamu tidak dapat menghirupnya secara acak, tetapi itu juga berarti masker bedah standar yang banyak dipakai orang tidak akan membantu.

Masker itu dirancang untuk menjaga agar tetesan tetap masuk bukan untuk mencegahnya  dan dimaksudkan agar pemakainya tidak membuat orang lain sakit. "Satu kali Anda ingin masker adalah jika Anda sakit dan Anda harus meninggalkan rumah," kata Dr. Perencevich.

"Jika Anda terserang flu atau mengira Anda menderita COVID, saat itulah Anda mengenakan masker untuk melindungi orang lain. Di rumah Anda, jika Anda merasa sedang sakit, Anda harus mengenakan topeng untuk melindungi anggota keluarga Anda. "

Ia juga melanjutkan bahwa seorang sebaiknya menggunakan masker, jika mereka merawat seseorang dengan COVID di rumah. Sebaiknya gunakan masker ketika dekat dengan orang itu, dan juga minta mereka memakai masker. 

Cara terbaik untuk melindungi diri  dari coronavirus ??adalah dengan mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air. Karen Fleming, PhD, seorang profesor biofisika di Johns Hopkins University, menjelaskan di Twitter bahwa “Coronavirus adalah virus yang 'diselimuti'. Artinya  ia memiliki lapisan membran lipid luar,” lapisan luar lemak.

“Mencuci tangan dengan sabun dan air memiliki kemampuan untuk 'melarutkan' lapisan lemak berminyak ini dan membunuh virusnya,” katanya.

Cuci tangan  sebelum dan sesudah makan dan cobalah melatih diri nda untuk tidak menyentuh wajah, terutama mulut dan hidung. Selain itu bawa pembersih tangan untuk berjaga-jaga jika  tidak bisa mendapatkan sabun dan air setelah menyentuh wajah atau permukaan lain yang mengandung kuman seperti gagang pintu.

"Hanya karena itu adalah virus pernapasan, bukan berarti virus itu masuk ke tubuh  melalui pernapasan. Itu bisa masuk ketika tangan Anda yang terkontaminasi menyentuh mulut atau wajah Anda. Jadi, cuci tangan Anda, dan jangan menyentuh mulut atau wajah Anda tanpa mencuci tangan terlebih dahulu,” kata Perencevich.

Virus Corona atau Covid-19.

How an App Became Indonesia's Essential Weapon Against Covid-19

Indonesia once faced the challenges of the Covid-19 pandemic. As part of an effort to provide early prevention it, can be done by an app.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2024