TikTok Bisa Bikin Kecanduan, Sebahaya Apa?
VIVA – Aplikasi TikTok saat ini tengah digemari oleh banyak kalangan termasuk anak-anak. Tak hanya memfasilitasi lagu yang tengah hits, tapi juga memberi gerakan tarian yang harus diikuti sehingga memberi keasyikan tersendiri. Tapi, sebenarnya bahaya enggak, sih?
Menurut Psikolog Hersa Aranti, M.Psi., bermain aplikasi TikTok sama seperti media sosial lainnya yang memberi dampak baik dan buruk pada anak. Diakuinya, pemakaian TikTok sebenarnya bisa membuat anak melepas stres dan penat yang dirasakan dengan bergerak dan mendengar lagu.
"Positifnya TikTok memang bisa menjadi media penyaluran kreativitas, penyaluran penat seperti jadi untuk rekreasi atau untuk release stress, serta media penyampaian informasi yang menarik," kata psikolog yang praktik di Lembaga Psikologi Daya Insani, Kemang kepada VIVA.
Melepas stres tentunya sangat baik bagi anak-anak yang di kesehariannya berhadapan dengan ragam mata pelajaran di sekolah. Namun, bermain tik tok juga membuat anak sulit melepasnya dan memicu kecanduan.
"Dampak negatifnya memang seseorang bisa jadi addict (kecanduan) dengan TikTok hingga meninggalkan kewajiban nyatanya termasuk buat anak-anak. Buat anak-anak juga rentan enggak bisa nyaring mana hal-hal yang baik mana yang sebenarnya tidak baik untuk dicontoh seperti challenge yang membahayakan," kata Hersa.
Bagaikan dua sisi mata pisau Hersa tetap meminta agar pemakaian aplikasi TikTok bisa dibatasi oleh para orangtua sebelum anak kecanduan. Terlebih, risiko mengikuti tantangan di TikTok bisa berakibat fatal jika orangtua tak mendampingi anak dalam bermainnya.
"Kalau menurut saya tentunya ada dampak positif dan negatif. Makanya perlu pendampingan ortu agar lebih aman," terangnya.