Mulut Bau? Jangan Dicuekin karena Bisa jadi Ada Sinyal Penyakit
- pixabay/Adinavoicu
VIVA – Bau mulut atau dalam sebutan medis halitosis dapat berdampak buruk terhadap aktivitas banyak orang. Seringnya, bau mulut memang bukan masalah serius tapi tak menutup kemungkinan adanya bahaya penyakit yang mengintai.
Beberapa kasus bau mulut berkaitan dengan indikasi penyakit gusi, diabetes, atau ginjal. Biasanya, aroma yang tajam dan bau amis cenderung mengindikasikan beberapa penyakit tersebut.
"Dua masalah utama terkait halitosis biasanya gangguan di gusi dan lidah. Tapi bau tertentu mengindikasikan penyakit lain seperti bau buah busuk tanda ketoasidosis (kondisi komplikasi diabetes akut) dan bau amis pertanda masalah gizi," ujar dr Reena Wadia, dikutip dari laman Daily Star.
Meski begitu, sebagian kasus bau mulut sebenarnya tak selalu pertanda bahaya atau penyakit tersebut. Terlebih, biasanya penyakit tersebut juga menunjukkan gejala lainnya selain bau mulut.
Untuk memastikan bahwa aroma mulut masih dalam batas wajar, selalu rutin menyikat gigi dan lidah setiap hari. Penting juga untuk secara rutin memeriksa ke dokter gigi.
Serta sesekali pemakaian obat kumur antibakteri atau permen karet tanpa gula dapat menyegarkan aroma mulut dengan mudah. Nah, agar bau mulut tidak terus menerus mengintai, coba jalani pola makan lebih baik mulai dari membatasi makanan atau minuman yang berbau tajam atau pedas.
Mencegah bau mulut dengan rutin, menjaga kesehatan gigi juga penting. Lantaran kondisi gigi berlubang dan penyakit gusi bisa memicu aroma tak sedap. Kebiasaan merokok juga cenderung memicu bau mulut.