Aroma Vagina Seperti Bawang, Apa Penyebabnya?

Ilustrasi vagina/organ intim.
Sumber :
  • Freepik/freepik

VIVA – Bukan cuma kesehatan tubuh yang perlu dijaga. Kesehatan vagina juga harus dijaga. Layaknya tubuh, vagina juga seringkali memberikan sinyal ketika kondisinya dalam keadaan tak sehat. Tak jarang, aroma yang ditimbulkan vagina bisa menandakan kondisinya sehat atau tidak.

Cowok Ngeluh Pakai Kondom Gak Nikmat saat Berhubungan Intim, Ternyata Salahnya di Sini

Namun kebanyakan wanita, akan sangat tertutup mengenai hal ini. Mereka biasanya merasa malu, ketika tahu aroma organ vitalnya berbau. Bagi banyak orang, ini adalah topik yang aneh dan intim, terutama jika mereka mengalami aroma yang tidak biasa dan tidak menyenangkan dari wilayah area kewwanitaan. Kebanyakan wanita memilih diam tanpa melakukan konsultasi ke dokter. Bukan cuma berbau tak sedap, jika vagina memiliki aroma seperti bawang putih ataupun bawang merah, hal ini harus pula diwaspadai.

Dikutip laman Metro, perubahan aroma vagina sebenarnya sangat umum dan sama sekali tidak perlu malu untuk dikonsultasikan. Karena hal ini penting untuk diketahui, dan kamu yang mengalami masalah ini harus menganggapnya serius. Sebab, aroma tak biasa dari vagina dapat menandakan masalah kesehatan yang lebih besar, seperti infeksi.

Nikah Belasan Tahun Tak Punya Anak Gegara Vaginismus, Padahal Bisa Diobati dengan Cara Ini

Dengan mengingat hal itu, mari kita bahas aroma yang kurang banyak dibicarakan, salah satunya, ketika vagina memiliki bawang, baik bawang putih ataupun bawang merah.

Mengapa vagina berbau bawang merah dan bawang putih?

Dokter Ingatkan Bahaya Babat Habis Rambut di Area Genital Wanita

Menjadi suatu reaksi yang alami, jika kamu berpikir ,"Apakah saya terlalu banyak konsumsi bawang merah atau putih sehingga aroma vagina seperti ini? Namun jawabannya, belum tentu demikian. Makan makanan tertentu memang dapat mengubah aroma tubuh, termasuk ketika kamu mengonsumsi sayuran. Tetapi, yang kamu cium sebenarnya bukanlah aroma sayuran itu sendiri. Ada faktor-faktor lain yang lebih mungkin dipertimbangkan.

Dr. Larisa Corda, seorang ahli kebidanan, ahli kandungan dan ahli kesuburan menjelaskan bahwa setiap vagina, memiliki aroma khas masing-masing. "Setiap vagina memiliki aroma sendiri yang bervariasi dari satu wanita ke wanita lain." ujar Dr Corda.

Ini, lanjutnya, disebabkan oleh kumpulan bakteri tertentu, yang disebut mikroflora, yang ada di di area kewanitaan. Seringkali,  baunya dapat menyerupai makanan yang difermentasi karena bakteri bisa mirip dengan yang ditemukan pada bakteri roti dan yoghurt.

Tak cuma itu, aroma vagina juga bisa dipengaruhi hal-hal lain seperti pendarahan vagina, urine, keringat, dan bahkan stres juga dapat memengaruhi aroma di area kewanitaan.

Dr Corda menjelaskan bahwa beberapa perubahan kecil pada bau vagina bisa saja disebabkan oleh siklus menstruasi dan perubahan kadar hormon. Ketika baunya berubah busuk dan mencurigakan, kamu harus meminta bantuan seorang profesional medis. "Karena ini biasanya merupakan pertanda bahwa ada sesuatu yang lebih jahat ada di area intim kamu. Walaupun begitu, walaupun aromanya belum memburuk dan kamu mengkhawatirkan kesehatan vaginamu, atau hanya ingin memastikan bahwa aroma apa yang terasa tak normal, jalan yang terbaik adalah berbicara dengan dokter."

Aroma lain yang perlu diperhatikan, selain beraroma seperti bawang, adalah perubahan warna atau konsistensi perubahan aroma vagina. Ini penting untuk diwaspadai karena perubahan aroma juga bisa menjadi tanda bahwa kamu memiliki infeksi jamur atau IMS, seperti trikomoniasis, menurut NHS. Jika kamu memiliki trikomoniasis, bukan cuma berbau tapi biasanya juga diikuti dengan masalah keputihan berwarna kuning atau hijau, pegal dan gatal di dekat pintu masuk vagina dan rasa sakit saat buang air kecil atau saat berhubungan seks.
Namun, ingatlah bahwa setengah dari mereka yang mengembangkan trikomoniasis tidak memiliki gejala sama sekali. Bagaimana menghilangkan aroma bawang dari vagina?

"Aroma bawang sendiri sebenarnya dipengaruhi oleh gaya hidup kamu. Pikirkan kembali bagaimana siklus menstruasi kamu, diet kamu, apakah kamu merasa terjadi perubahan pada pasangan, atau bahkan perubahan penggunaan sabun untuk vagina," kata Dr Shree Datta, yang bekerja sebagai konsultan ahli kandungan-gyneacologist.

"Apa yang dapat kamu lakukan tergantung pada penyebab perubahan bau. Jika karena infeksi, maka perawatan antibiotik akan membantu. Pikirkan tentang apa yang memicu perubahan baunya, dan apakah kamu dapat mencegah hal ini terjadi lagi."

Dr Shree pun mengatakan, gaya hidup yang sibuk atau merokok juga dapat memengaruhi keseimbangan pH vagina pada titik-titik berbeda dalam siklus menstruasi. Jadi jangan meremehkan dampaknya.

"Cara terbaik untuk mengurangi risiko pengembangan vagina beraroma bawang yakni dengan merawat vagina dengan baik, jadi inilah beberapa aturan umum untuk membantu kamu. Pertama, rajin dan rutin menjaga kebersihan vagina, jadi tidak perlu membilasnya atau menggunakan produk pembersih lainnya untuk menghindari infeksi."

Perlu diketahui penggunaan produk pembersih untuk area organ kewanitaan, sebenarnya justru bisa memicu terjadinya infeksi. Terlebih lagi, jangan menggunakan kembali pakaian dalam tanpa mencuci terlebih dahulu. Yang terpenting lainnya, hindari celana jeans ketat atau pakaian dalam atau tukar dengan bahan yang lebih mudah bernapas, dan selalu keringkan vagina kamu dengan benar setelah mandi sebelum mengenakan kembali pakaian.

"Jika kamu cenderung banyak berkeringat, ada baiknya membawa celana dalam tambahan untuk ganti. Dan hindari menggunakan kembali perlengkapan olahraga yang dipenuhi keringat. Tampon yang dibiarkan terlalu lama juga dapat menyebabkan bau. Sehingga ganti tampon secara teratur selama menstruasi."

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya