Efek Ngeri Methaphetamine, Narkoba yang Dikonsumsi Aulia Farhan

Farhan Petterson/ Aulia Farhan
Sumber :
  • Instagram/@Farhan Petterson

VIVA – Kasus narkoba kembali menjerat salah satu arti Indonesia. Aulia Farhan atau yang dikenal dengan Farhan Petterson ditangkap di salah satu hotel di kawasan Jakarta Selatan. 

Komisi XIII DPR RI Sidak Rutan Salemba Jakpus Terkait 7 Tahanan Kabur

Ia ditangkap pada pukul 02.00 WIB oleh Subdit 2 Narkoba Polda Metro Jaya. Dari hasil pemeriksaan, Aulia Farhan telah terbukti mengonsumsi sabu, cek urine menunjukkan jika pemeran Raffi dalam sinetron Anak Langit ini positif methaphetamine dan amphetamine.

"Artis AF yang terjerat kasus narkoba, setelah dilakukan cek urine positif narkoba (methaphetamine dan amphetamine)," tulis akun Instagram @narkoba_metro, Kamis, 20 Februari 2020.

Masuk Perangkap, Pasutri di Sumsel Tertangkap Tangan usai Jual Sabu ke Polisi

Seperti dilansir dari Medical News Today, metamfetamin adalah obat psikostimulan yang sangat adiktif dan ilegal serta mirip dengan amfetamin. Obat ini kerap digunakan untuk mendapatkan efek euforia yang kuat

Penggunaan metamfetamin dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan, termasuk ketergantungan, masalah jantung, dan masalah kesehatan fisik dan mental lainnya. Penggunaan jangka panjang dan penarikan dapat memiliki dampak psikologis dan fisik yang parah.

Bebas dari Rehabilitasi Akibat Narkoba, Epy Kusnandar: Padahal Saya Pengennya di Penjara

Obat ini memiliki potensi penyalahgunaan dan ketergantungan yang tinggi. Toleransi penggunaan ini dapat berkembang dengan cepat, dan kecanduan psikologis dapat berkembang dalam waktu yang relatif singkat.

Metamfetamin sangat membuat ketagihan. Ini karena sejumlah besar dopamin akan tetap tertinggal dalam sel-sel otak sinapsis untuk jangka waktu yang lama setelah digunakan. Dopamin membuat sel-sel tetap aktif, memungkinkan pengguna untuk mengalami perasaan euforia yang kuat.

Setelah beberapa saat, pengguna tidak dapat memproduksi dopamin secara alami dan membutuhkan obat untuk merasa normal, membutuhkan dosis yang lebih besar untuk mengalami perasaan senang.

Berhenti tiba-tiba tidak menyebabkan penarikan fisik, seperti halnya heroin. Sebaliknya, orang tersebut mungkin merasa sangat lelah, depresi mental, mudah marah, apatis, dan disorientasi.

Penggunaan metamfetamin meningkatkan risiko masalah jantung, seperti nyeri dada, irama jantung abnormal, dan tekanan darah tinggi. Ini dapat menyebabkan serangan jantung, diseksi aorta akut, atau kematian jantung mendadak, bahkan setelah menggunakan obat untuk pertama kalinya. Risiko-risiko ini lebih tinggi ketika menggunakan obat dengan alkohol, kokain, atau opioid.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya