Alami Kejadian 'Ketindihan' Masalah Mistis Atau Gejala Medis?
- U-Report
VIVA – Ketindihan atau lebih dikenal sebagai sleep paralysis secara medis ini sering disalahartikan sebagai kejadian supranatural. Padahal itu merupakan bentuk kondisi medis yang normal untuk dialami banyak orang.
Dalam program Hidup Sehat, dokter spesialis saraf, dr. Zicky Yomba, Sp.S menjelaskan bahwa ketindihan ini terjadi karena tidak adanya keselarasan atau kesinambungan antara otak dan otot. Yang mana pada kondisi normal ketika seseorang bangun dari tidur otak dan otot dalam keadaan sadar.
“Ketindihan ini terjadi karena otak sudah bangun tapi otot belum bangun. Ini terjadi ketika otot sadar (volunteer) belum sadar ketika bangun,” kata dia.
Dia melanjutkan, sleep paralysis atau ketindihan terjadi karena beberapa faktor seperti usia, yang mana usia muda sering mengalami ketindihan ini. Selain itu posisi tidur juga mempengaruhi ketindihan ini, yang mana kata Zicky orang yang sering tidur terlentang atau tengkurap sering mengalami ini.
Selain itu kurang tidur dan terlalu banyak makan juga menjadi faktor seseorang mengalami ketindihan.
“(Fakta) banyak makan bisa sebabkan ketindihan, karena ketika kekenyangan oksigen yang seharusnya dibawa sampai ke otak cenderung dibawa ke lambung, sirkulasi gangguan listrik otak dan otot akan terganggu,” jelas dia.
Selain itu, perubahan pola tidur juga bisa menjadi faktor seseorang mengalami ketindihan. Hal ini lantaran jika seseorang yang memiliki pola tidur yang tidak menentu akan menyebabkan tidak adanya sinkronasi antara otak dan otot.
Zicky melanjutkan, sebaiknya masyarakat tidak perlu khawatir dengan ketindihan ini, lantaran ketindihan merupakan gejala umum yang terjadi dan hanya berlangsung sebentar mulai dari hitungan detik hingga hitungan menit. Maka dari itu, ketika merasa seperti ketindihan dia menyarankan untuk tidak panik, dan mengatur napas baik-baik.
"Tarik napas pelan pelan, 2x ambil nafas akan sadar karena gelombang otot pulih," jelas dia.