Olahraga Favorit Ashraf Sinclair CrossFit, Berbahaya Menurut Medis
- Instagram @ashrafsinclair
VIVA – Kematian Aktor Ashraf Sinclair cukup mengguncang publik, pasalnya suami dari penyanyi Bunga Citra Lestari ini meninggal karena serangan jantung di kediamannya di Pejaten Pasar Minggu Jakarta Selatan.
Ashraf dikabarkan terkena serangan jantung di usia yang masih terbilang muda yaitu 40 tahun. Terkena serangan jantung bukan berarti Ashraf memiliki pola hidup yang tak sehat, ia justru diketahui sangat gemar berolahraga dan menjalankan gaya hidup sehat.
Apalagi Ashraf mengaku dirinya sosok pria yang menyukai olahraga. Sejak masih duduk di bangku sekolah dasar, pria berkebangsaan Malaysia ini aktif dalam olahraga yang melibatkan banyak orang, alias dalam bentuk tim. Misalnya saja seperti sepak bola dan basket.
Sementara itu sudah 7 tahun silam Ashraf menekuni olahraga Crossfit. Banyak dugaan yang timbul dan menyebut bahwa kegiatan olahraga yang dijalankan Ashraf menjadi pemicu kematiannya. Apalagi Crossfit juga punya sejarah kontroversi di dunia medis.Â
Baca Juga:Â Kena Serangan Jantung, Semasa Hidup Ashraf Sinclair Rajin OlahragaÂ
Dilansir laman Health, Crossfit adalah pola latihan yang menggabungkan olahraga kardiovaskuler dengan angkat beban ke dalam format serupa sirkuit training. Lebih tepatnya crossfit merupakan penggabungan dari gerakan dasar gymnastic dan wheight lifting atau angkat besi.
Berbagai gerakan tersebut dilakukan dalam satu menit secara bergantian hingga 3 kali selama 5-12 menit, itu kenapa crossfit juga disebut sebagai olahraga yang menantang atlit untuk melewati batas kemampuannya.Â
Namun sayangnya meski dinilai bermanfaat bagi tubuh tenryata crossfit hingga kini masih menimbulkan pro kontra di dunia medis. Dikatakan sebagai olahraga dengan intenstas tinggi, sejumlah pakar menilai latihan crossfit bisa berdampak buruk bagi kesehatan bahkan bisa mengakibatkan Rabdomiolisis atau kerusakan otot yang memicu gagal ginjal.
Peluang gagal ginjal semakin besar ketika seseorang sudah memiliki tendensi gangguan ginjal sebelumnya. Namun meski demikian, manfaat crossfit masih dianggap lebih besar dari risiko yang diterima apalagi jika dilakukan dengan intensitas yang sesuai dengan kemampuan tubuh, maka olahraga ini juga diyakini akan membuat individu bertambah sehat dan bugar.