Masker Mahal, Menkes: Gak Usah Pakai, Itu untuk yang Sakit
- Istimewa
VIVA – Beberapa waktu belakangan, kebutuhan akan masker penutup mulut dan hidung meningkat. Hal itu dipicu karena maraknya kasus virus corona di Wuhan sejak akhir 2019 lalu. Peningkatan permintaan masker bukan hanya terjadi di China dan beberapa negara yang telah terjangkit virus corona.
Permintaan masker juga meningkat di Indonesia. Meningkatnya permintaan masker ini juga memengaruhi harga penjualan masker.
Terkait dengan peningkatan harga masker, Menteri Kesehatan, dr. Terawan Agus Putranto angkat bicara. Terawan menyebut bahwa seharusnya masyarakat tidak perlu mengenakan masker.
"Salahmu sendiri kok beli (tertawa). Gak usah pakai masker, masker untuk yang sakit," kata Terawan di Halim Perdana Kusuma Jakarta Timur, Sabtu 15 Februari 2020.
Dia melanjutkan, Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menjelaskan bahwa masker hanya digunakan oleh mereka yang sakit. Dengan demikian, masyarakat yang sehat tidak perlu menggunakan masker.
"Ndak perlu panik berlebihan. WHO mengatakan seperti itu," jelas dia.
Dia menambahkan bahwa kenaikan masker ini merupakan dinamika pasar. Yang mana ketika perminataan naik maka harga semakin naik.
"Pasar emang gitu. Kalau dibutuhin banyak ya harga naik karena banyak yang nyari, kalau enggak dicari ya turun lagi," jelas dia.