Kata Menkes soal Warga Negara China Positif Covid-19 dari Bali

Menkes Terawan.
Sumber :
  • VIVA/Isra Berlian

VIVA – Seorang wisatawan asal Tiongkok dilaporkan positif mengidap virus corona atau covid-19 setelah pulang berlibur dari Bali beberapa waktu lalu. Wisatawan pria itu dinyatakan positif virus corona pada 5 Februari 2020 setelah dia kembali ke China pada 28 Januari lalu. 

China Bangun Harbin Ice-Snow World, Taman Hiburan Es dan Salju Terbesar Dunia

Kabar ini mencuat setelah Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Huainan melalui situs media sosial China, Weibo melaporkan, wisatawan yang diketahui bernama Jin itu terbang dari Wuhan pada 22 Januari 2020. Ia berada di Bali selama sepekan dan bertolak dari Bali menuju Shanghai pada 28 Januari 2020.

Pasien tersebut kemudian dinyatakan terinfeksi virus corona pada 5 Februari 2020 atau sekitar delapan hari setelah kepulangannya dari Bali. Terkait dengan hal tersebut, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto angkat bicara. Dia menyebut bahwa wisatawan asal China tersebut terinfeksi virus corona di China. 

Impor Ilegal Dituding Jadi Biang Kerok PHK Ratusan Ribu Buruh Tekstil, Wamenaker Buka Suara

"Turis China yang tanggal 28 (Januari), itu dia kembali ke China, tanggal 5 Februari dia positif kenanya di sana," kata dia saat konferensi pers di Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta Timur, Sabtu, 15 Februari 2020. 

Dia menjelaskan, warga negara Tiongkok tersebut terinfeksi virus corona di negaranya dan bukan saat berada di Bali. Hal ini dibuktikan dari masa inkubasi WNA tersebut. 

Film Indonesia Mencuri Perhatian di Hainan Island International Film Festival di China

"Buktinya apa? Ini sudah tanggal berapa, sekarang tanggal berapa? Sudah tanggal 15 (Februari 2020). Artinya, sudah lebih dari 14 hari (masa inkubasi), bahkan hari ini kalau dihitung 18 hari tidak ada sesuatu yang menggejala, artinya itu pasti tidak ada (tertular di Bali)," tuturnya. 

Sementara itu, jumlah kasus dan korban tewas akibat virus corona semakin bertambah. Tercatat hingga Sabtu 15 Februari 2020, ada 67.100 kasus dan 1.526 korban tewas akibat corona.

Ada 26 negara yang melaporkan adanya kasus pasien corona. Namun hingga saat ini, kasus atau pasien terinfeksi corona belum ditemukan di Indonesia.

Banyak yang berspekulasi bahwa daya tahan tubuh masyarakat Indonesia cukup baik. Terkait hal tersebut, Terawan mengatakan karena doa.

"Secara medis doa, semua karena doa. Saya yakin doa," ujarnya. 

Di sisi lain, Direktur Jendral Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono menjelaskan bahwa ada kemungkinan faktor genetik.

"Penjelasan ilmiahnya kita belum tahu, saya sampaikan kemungkinan faktor genetik. Kan di teorinya ada status kesehatan, ada pengaruh genetik, pengaruh lingkungan, pengaruh pelayanan kesehatan," kata dia.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya