Pola Penularan Virus Corona COVID-19, Bisakah Lewat Hubungan Seks?

Hubungan Intim
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Berbagai pihak terus melakukan penelitian untuk mencari tahu lebih jelas penyebaran virus Corona baru atau yang baru-baru ini dikenal dengan COVID-19. Seperti diketahui, Coronavirus adalah keluarga besar virus yang umum ditemukan di banyak spesies hewan yang berbeda, termasuk unta, sapi, kucing, dan kelelawar.

Sebetulnya sangat jarang,  coronavirus hewan dapat menginfeksi orang dan kemudian menyebar di antara orang-orang seperti kasus MERS, SARS, dan yang terbaru virus Corona atau COVID-19.

Sejauh ini, seperti dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention, penyebaran ini lebih sering terjadi dari manusia ke human secara kontak dekat atau sekitar 6 kaki. Penyebaran manusia ke manusia diperkirakan terjadi terutama melalui tetesan pernapasan yang dihasilkan ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin, mirip dengan bagaimana influenza dan patogen pernapasan lainnya menyebar.

Tetesan ini dapat mendarat di mulut atau hidung orang yang berada di dekatnya atau mungkin terhirup ke dalam paru-paru. Saat ini tidak jelas apakah seseorang bisa tertular dengan virus corona baru COVID-19 dengan menyentuh permukaan atau objek yang memiliki virus di atasnya dan kemudian menyentuh mulut, hidung, atau mungkin mata mereka sendiri.

Biasanya, dalam sebagian besar virus pernapasan, orang dianggap paling menular ketika mereka paling bergejala (paling sakit). Terbaru, ahli di China menyebut bahwa virus ini juga bisa menyebar lewat saluran udara atau aerosol

Seperti diberitakan sebelumnya, aerosol pada dasarnya adalah partikel kecil tempat droplet menguap (inti droplet).  Partikel-partikel ini dapat tetap berada di udara untuk jangka waktu yang lama (di luar tubuh). Tidak hanya patogen yang tahan terhadap suhu kering, tetapi juga dapat melakukan perjalanan lebih jauh dari droplet besar.

Lalu, mungkinkah COVID-19 menular melalui hubungan seks?
Hingga saat ini belum ada kasus yang menunjukkan penularan tersebut. Informasi mengenai penularan ini juga masih sangat terbatas.

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam pertemuannya baru-baru ini menjelaskan pentingnya pertemuan tersebut untuk menyatukan dunia dalam  mengoordinasikan respons terhadap penyakit tersebut.

Selain itu, ia juga membahas tentang pentingnya roadmap penelitian bagi organisasi yang mendanai penelitian. untuk memiliki pemahaman yang jelas tentang apa prioritas kesehatan masyarakat.

"Sehingga mereka dapat melakukan investasi yang memberikan dampak yang lebih besar terhadap kesehatan masyarakat," kata dia seperti dikutip dari laman WHO.

Hubungan Seksual Ternyata Kunci Panjang Umur? Studi Terbaru Ungkap Fakta Mengejutkan

https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/about/transmission.html