WHO Sebut Bahaya Virus Corona Lebih Parah dari Terorisme

Evakuasi WNI di Wuhan Terkait Penyebaran Virus Corona.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Kementerian Luar Negeri RI/mrh/aww

VIVA – Virus corona baru yang melumpuhkan kota-kota di China dan menyebar ke banyak negara lain di seluruh dunia adalah ancaman yang sangat serius. Bahkan Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia telah menyebut bahayanya setara dengan terorisme.

How an App Became Indonesia's Essential Weapon Against Covid-19

“Virus dapat memiliki konsekuensi yang lebih kuat daripada tindakan teroris apa pun,” kata Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, setelah pertemuan internasional yang terdiri dari 400 ilmuwan dan pakar lainnya di Jenewa untuk mencari solusi bagi krisis yang terjadi, dilansir The Guardian.

Dengan perkiraan 18 bulan sampai vaksin pertamanya tersedia nanti, Tedros mengatakan bahwa semua pihak kini harus melakukan apa pun dengan menggunakan senjata yang tersedia. Meningkatnya jumlah diagnosis pada pasien yang belum pernah mengunjungi China bisa menjadi puncak gunung es dari virus yang cepat menular ini. 

Harvey Moeis Klaim Dana CSR Smelter Swasta Dipakai untuk Bantuan COVID-19

Sebelumnya mereka juga telah menamai virus tersebut dengan nama Corona Virus Disease-19 atau COVID-19. Tedros mengatakan bahwa penting untuk memberi nama guna menghindari stigma dan menghindari nama-nama lain yang mungkin tidak akurat.

Di bawah seperangkat pedoman yang dikeluarkan pada tahun 2015, WHO menyarankan agar tidak menggunakan nama tempat seperti Ebola dan Zika - di mana penyakit-penyakit itu pertama kali diidentifikasi. 

Jangan Tertipu! Waspada Penipuan Berkedok Lowongan Kerja Remote, Ini Ciri-Cirinya

"Dunia harus bangun dan menganggap virus ini sebagai musuh publik nomor satu," kata Tedros.

Sebelumnya, ahli epidemiologi kesehatan masyarakat terkemuka Hong Kong, salah satu ahli yang dipanggil ke Jenewa untuk pertemuan itu, mengatakan bahwa epidemi virus corona dapat menyebar ke sekitar dua pertiga dari populasi dunia jika tidak dapat dikendalikan.

Prof Gabriel Leung, ketua kedokteran kesehatan masyarakat di Universitas Hong Kong, mengatakan bahwa hal utama yang harus dicari tahu adalah ukuran dan bentuk gunung es dari kasus ini. Sebagian besar ahli berpikir bahwa setiap orang yang terinfeksi akan menularkan virus ke sekitar 2,5 orang lainnya. Itu memberi "tingkat serangan" 60-80 persen.

"60 persen dari populasi dunia adalah jumlah yang sangat besar," kata Leung.

Virus ini telah membunuh lebih dari seribu orang, menginfeksi lebih dari 42 ribu, dan mencapai setidaknya 25 negara. WHO juga telah menyatakan virus ini sebagai darurat kesehatan global.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya