Kencing Nanah Rentan Idap Pria Gay
- Pixabay/pexels
VIVA – Kabar soal predator seksual Reynhard Sinaga menghebohkan publik dengan memperkosa ratusan pria asing di Inggris. Hal ini tentu menimbulkan tanda tanya mengenai kondisi kesehatan yang cenderung mengintai pria penyuka sesama jenis seperti Reynhard.
Salah satunya yaitu sifilis atau orang awam mengenalnya dengan kencing nanah. Sebab, pasien pada penyakit ini ternyata lebih didominasi oleh pria penyuka sesama jenis yang cenderung melakukan hubungan seksual melalui anus.
"Pasien laki-laki lebih banyak, selalu lebih banyak laki apalagi yang gay. Sifilis penyebabnya bakteri jadi bisa diobati dan bisa sembuh," ujar Spesialis Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), Dr. dr. Wresti Indriatmi, SpKK(K), M.Epid, dalam temu media di kawasan Menteng, Jakarta, Rabu 12 Februari 2020.
Jika tidak diobati dengan benar, Sifilis yang merupakan Infeksi Menular Seksual (IMS) yang disebabkan bakteri Treponema Pallidum, dapat menyebabkan kerusakan serius pada organ pada otak, sistem saraf serta jantung bahkan dapat mengancam jiwa. Sifilis bersifat silent, bekerja dengan diam dengan faktor-faktor risiko yang harus diwaspadai, yaitu melakukan hubungan seks tanpa pengaman, lebih dari 1 pasangan serta hubungan seks pria dengan pria.
Penting untuk dicatat, bahwa orang dengan HIV lebih rentan terhadap penularan sekaligus dapat menjadi penyebar sifilis. Oleh karena itu, jika memang merasakan gejala-gejala khas Sifilis, seperti luka pada genital yang tidak sakit dan terdapat ruam di bagian tubuh, maka dianjurkan untuk segera berkonsultasi kepada dokter spesialis penyakit kulit dan kelamin.
"Kalau nggak diobati, bisa stadium primer yaitu luka yang tidak nyeri dan kalau diobati cepet sembuh tapi kalau lambat, komplikasinya cepet. Dan ini memudahkan penularan HIV," tegasnya.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, sepanjang bulan Juli-September 2019, tercatat sekitar 1.586 pasien Sifilis yang diobati di Indonesia, dari beragam kelompok risikoseperti wanita pekerja seks (WPS), pria pekerja seks (PPS), lelaki seks dengan lelaki (LSL), injection drug user (IDU), waria, pasangan risti, dan pelanggan pekerja seks.
Berdasarkan data distribusi kasus Sifilis baru di RS Dr. Cipto Mangunkusumo, terjadi peningkatan jumlah pasien yang berobat akibat Sifilis di mana pada 2016 tercatat 45 pasien, 2017 tercatat 49 pasien, dan 2018 meningkat lagi menjadi 63 pasien.