Rajin Makan Junkfood Bisa Picu Kerusakan Hati

Kalangan remaja konsumsi junkfood.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Memang tidak bisa dipungkiri bahwa makanan cepat saji seperti ayam goreng, burger hingga kentang goreng menjadi makanan yang sulit dipisahkan dari masyarakat kini. Selain berkaitan dengan penyajian yang cepat, dipilihnya makanan ini karena harganya yang terjangkau dan rasa gurihnya. 

Namun, hati-hati terlalu banyak mengonsumsi makanan cepat saji ternyata berdampak buruk bagi tubuh. Bukan hanya berpengaruh pada bobot tubuh, mengonsumsi makanan cepat saji bisa menyebabkan beberapa penyakit berat. Apa saja penyakit yang ditimbulkan karena sering mengonsumsi makanan cepat saji? Berikut ini pembahasannya seperti dikutip dari laman medicaldaily.

1. Penyakit jantung

Semakin banyak mengonsumsi makanan cepat saji, semakin besar peluang seseorang terkena obesitas. Ketika seseorang mengalami obesitas, ternyata mereka memiliki risiko tinggi penyakit jantung. Hal ini karena seseorang cenderung memiliki kadar kolesterol baik yang lebih rendah dan kadar kolesterol jahat yang lebih tinggi.

2. Kerusakan Hati

Terlalu banyak konsumsi makanan cepat saji berpengaruh pada kesehatan hati. Hal ini karena, distribusi makanan cepat saji yang di makan tidak terdistribusi dalam tubuh secara merata, lemak cenderung menumpuk di hati dan dapat menyebabkan kerusakan permanen, peradangan, dan bahkan jaringan parut.

3. Stroke

Terlalu banyak konsumsi makanan cepat saji dapat meningkatkan risiko stroke. Hal ini berkaitan erat, di mana ketika seseorang terlalu banyak mengonsumsi makanan cepat saji dapat menyebabkan obesitas. Obesitas ini dapat menyebabkan penyumbatan di arteri, ini secara terpisah dapat mengakibatkan kadar kolesterol "jahat" tinggi yang mengarah ke tingkat tekanan darah tinggi juga. Karena penyumbatan ini, darah yang mengalir ke otak tersumbat (karena arteri membawanya) dan dapat mengakibatkan stroke.

5 Kesalahan Umum yang Dapat Membuat Tubuh Semakin Gemuk

4 Diabetes Tipe 2

Karena junk food mengandung lebih banyak kalori, lemak dan karbohidrat daripada vitamin, maka berat badan tubuh akan lebih mudah meningkat. Kelebihan berat badan adalah salah satu faktor utama yang bisa menimbulkan diabetes. Yang mana diabetes terjadi ketika pankreas Anda tidak dapat memasok insulin dalam jumlah yang cukup untuk mengubah gula menjadi energi. Gula yang belum dikonversi ini mengapung di dalam darah dan dapat meningkatkan risiko seseorang terkena Diabetes Tipe 2.
 

Cegah Anak Obesitas, IDAI Sarankan Konsumsi Makanan Ini
Ilustrasi makanan sehat

Mengubah Gaya Hidup dengan Nutrisi, Inovasi Terkini di Industri Makanan

Di tengah maraknya pilihan makanan cepat saji yang tersedia dengan harga terjangkau, masyarakat sering kali tergoda untuk memilih makanan yang praktis tetapi rendah gizi.

img_title
VIVA.co.id
21 Agustus 2024