Ikuti Singapura, Layanan Kesehatan Online Mulai Dilirik Warga RI

Aplikasi mobile Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Arif Pribadi

VIVA – Layanan kesehatan digital yang berbasis teknologi, mencakup seluruh perawatan kesehatan kini mulai mendapat tempat di masyarakat Tanah Air.

Warga Banggai Gabung Berani Gaspoll, Siap Pilih Anwar Hafid di Pilgub Sulteng

Melalui aplikasi, pemanfaatan layanan kesehatan menjadi lebih efisien, serta pengobatan lebih personal dan tepat. Salah satu negara yang sudah menerapkan layanan kesehatan digital adalah Singapura.

Jika kamu pernah berkunjung ke sana, dan mengintip layanan di salah satu rumah sakitnya, mereka sudah menerapkan sistem ini. Di mana semua layanannya sudah tidak manual lagi dan bisa kamu kendalikan cukup dari ponsel pintar kamu.

Wahono-Nurul Akan Tingkatkan Fasilitas dan Layanan Kesehatan jika Terpilih Pimpin Bojonegoro

Sebagai ilustrasi, jika kamu ingin memeriksakan diri ke rumah sakit, cukup memantaunya dengan aplikasi di smartphone. Pasien maupun anggota keluarganya, bisa melihat daftar dokter yang sesuai dengan penyakit dan keluhan kamu.

Baca juga: Cerita Pekerja Krematorium Wuhan, Bakar 100 Mayat per Hari Tanpa Rehat

10 Makanan Penurun Hipertensi: Solusi Alami yang Dapat Menurunkan Tekanan Darah Anda

Bukan hanya itu, jika kamu sudah memasukkan saldo ke dalamnya, ketika kamu sudah selesai periksa, saldo kamu akan langsung berkurang secara otomatis. Jadi, enggak perlu capek-capek mengantre di kasir hingga berjam-jam.

Survei terbaru ‘Health on Demand’ dilakukan terhadap lebih dari 16 ribu responden pekerja dan 1300 responden perusahaan di 13 negara di dunia, termasuk Indonesia.

Hasilnya, 68 persen dari total responden perusahaan tersebut berencana untuk berinvestasi lebih di layanan kesehatan digital dalam lima tahun ke depan.

“Saat ini semakin banyak pekerja di negara-negara berkembang yang sudah siap dengan layanan kesehatan digital,” ujar Douglas Ure, Presiden Direktur dan CEO Marsh Indonesia, di Jakarta, Sabtu 8 Februari 2020.

Survey Health on Demand menyebut masyarakat siap untuk layanan kesehatan digital

Hasil survei juga menunjukkan, para pekerja di 13 negara yang disurvei tersebut, terbuka dengan layanan kesehatan yang dapat memenuhi kebutuhan mereka dengan biaya terjangkau.

Ditemui di tempat yang sama, Senior Vice President, Employee Health and Benefits Marsh Indonesia, Wulan Gallacher mengatakan, 90 persen perusahaan di Indonesia yakin dengan investasi di layanan kesehatan digital.

Sebab, kata dia, layanan kesehatan digital tersebut akan memberi dampak positif di tempat kerja, dan membuat para karyawan bisa lebih bersemangat.

"Menurut para pekerja di Indonesia, layanan kesehatan digital yang memberikan manfaat besar adalah aplikasi untuk membantu mereka mencarikan dokter yang tepat atau layanan perawatan kesehatan di manapun dan kapanpun dibutuhkan," kata Wulan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya