Manfaat Sehat dan Bahaya Garam, Kamu Harus Tahu
- Pixabay/kaboompics
VIVA – Garam menjadi salah satu bumbu dapur yang wajib ada di setiap dapur rumah tangga. Mengingat fungsi garam yang penting sebagai perasa makanan.
Bukan hanya sebagai perasa makanan saja, garam juga diketahui memiliki segudang manfaat bagi kesehatan. Namun, perlu diketahui konsumsi garam perlu tepat, agar tidak menimbulkan masalah kesehatan jika dikonsumsi secara berlebihan.
Garam sering dikaitkan dengan darah tinggi (hipertensi), stroke dan penyakit jantung koroner. Apa benar? Seperti apa fakta dan mitos seputar konsumsi garam? Berikut ini fakta dan mitos seputar garam seperti yang dijabarkan oleh dokter spesialis gizi, dr. Raissa E Djuanda, Sp GK, dalam program Hidup Sehat di tvOne, Jumat, 31 Januari 2020.
Garam dapat menjaga kesehatan mulut
Dokter Raissa menjelaskan bahwa berkumur dengan air garam dapat menjaga kesehatan mulut. Sebab garam diketahui dapat menyerap air dalam mukosa mulut sehingga bakteri sulit berkembang.
Konsumsi garam dapat tingkatkan risiko kardiovaskular?
Konsumsi garam disebut-sebut dapat meningkatkan risiko kardiovaskular ternyata mitos. Dokter Raissa menjelaskan bahwa konsumsi garam harian sendiri disarankan tidak boleh lebih daru 1 sdt per hari.
Konsumsi garam dapat tingkatkan tekanan darah
Sering kita mendengarkan bahwa terlalu banyak garam dapat meningkatkan tekanan darah ternyata benar adanya. Raissa menjelaskan terlalu banyak konsumsi garam bisa membuat ginjal sulit membuang garam dalak tubuh. Hal ini bisa membuat jantung bekerja lebih kuat untuk memompa darah, hal ini bisa membuat tekanan darah meningkat.
Konsumsi garam dapat mencegah diabetes
Banyak pendapat yang beredar di masyarakat bahwa mengonsumsi garam dapat mencegah diabetes, ternyata itu hanya mitos. Raissa menjelaskan orang yang diabetes bukan hanya harus mengurangi konsumsi gula saja, tetapi juga konsumsi garam. Mengonsumsi garam secara berlebihan juga bisa meningkatkan komplikasi diabetes seperti gagal jantung, hingga store lebih cepat.
Garam dapat mencegah hipertiroid
Raissa menjelaskan garam yang dijual di pasaran diketahui mengandung yodium yang dapat mencegah hipertiroid atau gondokan. Selain itu yodium juga terkandung pada makanan seperti rumput laut, seafood, keju atau susu.
Air garam dapat mengobati sakit tenggorokan?
Ternyata pendapat di masyarakat yang menyebut air garam dapat mengurangi sakit tenggorokan adalah fakta. Namun kata Raissa, mengobati sakit tenggorokan dengan konsumsi air garam belum tentu dapat membunuh kuman penyebab sakit tenggorokan.
Konsumsi garam berlebihan dapat menggangu ginjal
Raissa menjelaskan bahwa terlalu banyak konsumsi garam bisa mengggangu fungsi garam. Maka dari itu, dia menjelaskan bahwa konsumsi garam maksimal hanya 1 sdt per hari. Dia juga menjelaskan, beberapa makanan seperti makanan kaleng, makanan siap saji, kornet, sosis, saos tomat, saos sambal dan kecap asin juga perlu diperhatikan saat dikonsumsi sebab makanan tersebut tinggi garam.
Konsumsi garam berlebihan meningkatkan berat badan
Ternyata konsumsi garam berlebihan bisa meningkatkan berat badan. Karena garam bisa meretensi cairan dalam tubuh, makanan tinggi garam tinggi kalori, beberapa makanan seperti keripik, makanan cepat saji tinggi kalori sehingga meningkatkan berat badan.
Konsumsi garam juga bisa menjadi hidrasi tubuh karena garam merupakan sumber elektrolit yang bisa menjaga hidrasi tubuh.