Alasan WHO Tetapkan Virus Corona Sebagai Darurat Kesehatan Global
VIVA – Coronavirus atau virus corona resmi dinyatakan sebagai darurat kesehatan global oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO setelah 170 orang meninggal akibat virus ini.
Sejumlah pakar kesehatan membuat pengumuman pada Kamis malam, 30 Januari 2020 setelah pertemuan komite darurat WHO di Jenewa, Swiss. Mereka mengkonfirmasi sekarang ada 98 kasus di 18 negara di luar China, sementara ada delapan yang melibatkan penularan dari manusia ke manusia di Jerman, Jepang, Vietnam dan AS.
Setelah pengumuman itu, petugas medis Inggris meningkatkan level kewaspadaan untuk mencegah risiko penularan di Inggris.
Baca Juga: Judes di MasterChef, Begini Gaya Chef Juna dan Renatta Saat Bercanda
Tak hanya itu, bahkan di Novosibisk, Rusia, Pejabat Rospotrebnadzor (Layanan Federal Rusia untuk Perlindungan Konsumen dan Kesejahteraan) menggunakan perangkat pencitraan termal untuk mengukur suhu jarak jauh dari para penumpang yang tiba di Bandara Internasional Novosibirsk dari Sanya, China, sehubungan dengan ditetapkannya virus korona sebagai darurat kesehatan global.
Laporan terakhir menyebutkan jumlah total kasus 2019-nCoV lebih dari 7.000 dengan 170 di antaranya meninggal. Virus ini telah menginfeksi orang di hampir 20 negara.
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menghadiri konferensi pers setelah pertemuan Komite Darurat mengenai coronavirus baru (2019-nCoV) di Jenewa, Swiss 30 Januari 2020. Dikutip laman Metro, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengkonfirmasi berita tersebut.
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom, mengatakan wabah patogen yang sebelumnya tidak diketahui telah meningkat dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Dia mengatakan kepada wartawan, alasan utama deklarasi ini bukan karena apa yang terjadi di Tiongkok, tetapi karena apa yang terjadi di negara lain. “Kekhawatiran terbesar kami adalah potensi penyebaran virus ke negara-negara dengan sistem kesehatan yang lebih lemah, dan yang tidak siap untuk menghadapinya… Kita harus bertindak sekarang untuk membantu negara-negara mempersiapkan kemungkinan itu."
Tedros juga mengatakan, Coronavirus atau virus corona kini telah menginfeksi lebih banyak orang di China.