RSPI Rawat 2 Pasien Suspect Corona, Satu Pasien Negatif

Korban virus corona di China
Sumber :
  • The Star

VIVA – Direktur Utama Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Mohammad Syahril menyebut bahwa pihaknya tengah mengawasi dua pasien suspect (terduga) terinfeksi virus corona Wuhan (2019-nCoV). Dia menyebut dua pasien tersebut merupakan wanita yang memiliki riwayat perjalanan ke China.

COVID-19 di Jakarta Naik Lagi, Total Ada 365 Kasus

"Kita sudah mengawasi dua pasien dan alhamdulillah satu sudah pulang karena negatif dan satu lagi besok akan keluar hasil tes laboratoriumnya," kata dia kepada awak media di Lobby RSPI saat kunjungan Komisi IX, Rabu 29 Januari 2020.

Dia menyebut kedua pasien wanita tersebut merupakan pasien rujukan dari Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta. Untuk pasien yang dinyatakan negatif dan sudah kembali pulang ke rumah sebelumnya memiliki riwayat bepergian ke Hainan China dan satu pasien yang tengah dalam pengawasan saat ini pernah memiliki riwayat bepergian ke Wuhan. 

Kasus COVID-19 di DKI Jakarta Naik Sejak November 2023

Syahril menjelaskan pasien yang masih dalam perawatan ini sudah diisolasi sejak Senin 27 Januari lalu. Setelah sebelumnya telah menjalani perawatan selama empat hari di RS Pondok Indah.

"Sudah tiga hari di sini dan total sudah tujuh hari melakukan perawatan. Pasien yang saat ini dirawat kondisinya baik dan stabil," jelas dia.

Si Jago Merah Mengamuk di Rumah Duka RSPI Sulianti Saroso, Ini Penyebabnya

Dia menyebut bahwa hasil laboratorium dari satu pasien yang tengah dalam perawatan di RSPI ini akan keluar besok pagi. Dia menjelaskan setelah dua hasil laboratorium keluar, pihak rumah sakit baru bisa memastikan apakah pasien terinfeksi virus corona atau tidak. 

"Pasien akan menjalani dua tes. Besok hasil pertama akan keluar. Nanti dua hari kemudian akan ada hasil kedua. Pasien akan menjalani tes SWAB untuk mengetahui apa dia terinfeksi atau tidak," jelas dia.

Dirinya pun berpesan apabila memiliki gejala batuk, demam, sakit tenggorokan dan pernah memiliki riwayat bepergian ke daerah endemik untuk segera memeriksakan diri. Meski begitu dia meminta kepada masyarakat untuk tidak panik, mengingat kata dia tidak semua orang yang pernah memiliki riwayat bepergian ke daerah endemik belum tentu terpapar virus tersebut.

"Yakinlah apabila daya tahan tubuh kita bagus, dan menerapkan perilaku hidup sehat, Insya Allah semua penyakit enggak kena," ujar dia.
 

Presiden Jokowi dicek kesehatan sebelum divaksinasi booster COVID-19 tahap dua

Bertarung Pulihkan Pandemi, Jalan Terjal Pemerintah Indonesia Bangkit dari Belenggu COVID-19

Lantas bagaimana jejak perjalanan mewabahnya virus mematikan Sars-CoV-2 tersebut, hingga langsung memunculkan situasi pandemi yang mencekam di Tanah Air?

img_title
VIVA.co.id
2 Oktober 2024