Pakai Skinny Jeans Bisa Sebabkan Keputihan, Ini Penjelasan Dokter

Ilustrasi skinny jeans
Sumber :
  • Ist/picdaily

VIVA – Celana ketat seperti skinny jeans beberapa tahun belakangan memang menjadi bagian dari tren. Namun, tanpa disadari pemakaian celana yang ketat hingga membuat kulit sulit bernapas bisa menyebabkan sejumlah masalah kesehatan.

Rahasia Hidup Sehat dan Bahagia dengan Gaya Hidup Minimalis

Salah satu masalah kesehatan akibat pemakaian celana ketat adalah kesuburan. Ada anggapan bahwa celana ketat bisa menurunkan kualitas sperma pada pria. Hal ini mungkin saja terjadi jika pemakaian celana ketat dilakukan secara terus menerus dalam waktu lama.

"Pemakaian celana ketat terlalu lama bisa terjadi gangguan produksi sperma," kata dr. Armansjah Dara Sjahruddin, SpKK dalam tayangan Hidup Sehat di tvOne, Rabu, 29 Januari 2020.

Mau Tetap Sehat di Usia 40-an? Kenali 5 Kebiasaan Buruk yang Harus Dihindari!

Namun, jika celana ketat hanya dipakai sesekali saja kemudian bahan yang dipilih juga tidak terlalu kaku, hal ini kemungkinan kecil akan terjadi. Begitu juga dengan kesuburan pada wanita, celana ketat dikatakan bisa menyebabkan keputihan.

Armansjah menjelaskan, keputihan bisa terjadi secara fisiologis dan patologis. Fisiologis adalah keputihan yang merupakan bagian dari siklus reproduksi wanita. Sedangkan patologis atau menjadi penyakit diakibatkan oleh virus dan jamur.

5 Kebiasaan Sehat untuk Mencegah Penyakit Kronis

Jamur bisa terjadi pada pemakaian celana ketat yang membuat area kewanitaan lembap. Apalagi di daerah tropis seperti di Indonesia yang mudah menimbulkan keringat.

Karena itu, Armansjah menyarankan, jika ingin memakai celana ketat pilihlah bahan celana yang elastis dan menyerap keringat.

"Bahan yang baik bisa menyerap keringat sehingga tidak menimbulkan masalah kelembapan dan terjadi infeksi jamur," kata dia.

Ilustrasi kanker payudara. (Unsplash.com/Angiola Harry)

Deteksi Dini Kanker Payudara dengan 5 Cara Ini, Perempuan Wajib Tahu

Kanker payudara salah satu penyakit paling umum yang menyerang perempuan di dunia. Deteksi dini meningkatkan peluang pengobatan yang efektif dan harapan hidup.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2024