Kemenkes Pastikan Belum Ada Kasus Virus Corona Wuhan di Indonesia

Ilustrasi virus.
Sumber :
  • Freepik/kjpargeter

VIVA – Virus Corona Wuhan (nCov2019) yang mewabah di Wuhan, China sejak akhir tahun 2019 lalu membuat bukan hanya masyarakat waspada. Pihak pemerintah Indonesia juga bersiaga, terutama di pintu masuk kedatangan, seperti pelabuhan dan bandara untuk mencegah masuknya virus corona Wuhan tersebut.

COVID-19 di Jakarta Naik Lagi, Total Ada 365 Kasus

Apalagi kasus virus corona telah ditemukan di negara-negara lain, seperti Jepang, Korea Selatan, Singapura hingga Amerika Serikat.

Sesditjen P2P Kementerian Kesehatan RI, dr. Achmad Yurianto menyebut bahwa sejak munculnya kasus virus corona Wuhan, pihaknya telah memerintahkan seluruh kantor kesehatan pelabuhan untuk mengakifkan SOP terkait dengan ancaman penyakit, khususnya virus corona.

Kasus COVID-19 di DKI Jakarta Naik Sejak November 2023

Seluruh penerbangan dari China, baik langsung maupun tidak langsung, atau penerbangan dari luar China, seperti dari Singapura namun memiliki manifest penumpang dari China, otoritas bandara memberikan akses untuk memeriksa penumpang.

"Begitu pesawat mendarat, yang pertama kali berkomunikasi adalah petugas KKP dengan pramugari dan kru. Yang selalu ditanyakan, apakah ada penumpang yang sakit? Kalau tidak ada penumpang yang sakit, maka kita akan meminta kru untuk menjelaskan ke penumpang," kata dia di kantornya, Jumat, 24 Januari 2020.

Wanita Paruh Baya Ini Lakukan Operasi Plastik Jadi Muda untuk Kelabui Polisi

Setelah penumpang turun, mereka akan diperiksa suhu tubuhnya melalui thermal scaner yang sudah dipasang di area kedatangan. Namun, kata dia, thermal scanner ini hanya bisa memantau ketika suhu tubuh seseorang di atas 38 derajat Celsius.

"Kalau dia masih masa inkubasi, berarti kumannya ada, tetapi belum bisa sakit. Tapi kita berikan HAC (health alert card). Kita kasih tahu ke penumpang, ini ada kartu silakan diisi. Nanti dalam waktu 14 hari, kalau badannya panas, segera datang ke fasilitas kesehatan mana pun dengan kartu ini," jelas dia.

Ia juga membantah kabar adanya warga negara asing, China atau turis yang baru kembali dari China diduga terkena virus corona Wuhan. Menurunya, semua warga negara asing dari China atau yang baru berkunjung ke China pasti akan dilakukan pemeriksaan dan semua sudah sesuai SOP.

"Tidak ada laporan. Jadi kita pastikan itu negatif atau hanya dugaan saja. Ya, di sini dugaan jangan disalahartikan pasti terjangkit, karena batuk dan demam hingga sesak itu adalah gejala banyak penyakit,” kata dia.

“Jadi diduga itu hanya penyebutannya saja, bukan berarti kemungkinan besar. Ya diduga tifus juga, diduga inflluenza juga. Saya harap masyarakat tidak panik dan berlebihan pada dugaan orang yang baru dari China," ucap Achmad.

Terkait dengan virus corona ini, pihaknya juga telah memastikan mahasiswa Indonesia sebanyak 420 orang yang berkuliah di China, dan kembali ke Indonesia dari China juga dilaporkan tidak ada yang sakit atau diduga terjangkit.

"Jadi karena ini liburan Imlek, di sana panjang liburnya. Ada yang kembali ke negaranya, ada juga yang liburan di luar China. Sudah kita data dan semua aman. Jadi yang penting jaga kesehatan walaupun virus ini belum terjangkit di Indonesia," kata dia.

Presiden Jokowi dicek kesehatan sebelum divaksinasi booster COVID-19 tahap dua

Bertarung Pulihkan Pandemi, Jalan Terjal Pemerintah Indonesia Bangkit dari Belenggu COVID-19

Lantas bagaimana jejak perjalanan mewabahnya virus mematikan Sars-CoV-2 tersebut, hingga langsung memunculkan situasi pandemi yang mencekam di Tanah Air?

img_title
VIVA.co.id
2 Oktober 2024