Belum Ada Vaksin dan Obat, Ini Cara Cegah Virus Corona
- U-Report
VIVA – Merebaknya wabah virus corona yang pertama kali ditemukan di China membuat banyak masyarakat panik dan takut tertular penyakit mematikan tersebut. Penyakit ini disebut juga telah ditemukan di sejumlah negara, seperti Thailand, Vietnam, Jepang, dan juga Singapura.
Pemerintah China baru-baru ini mengonfimasi bahwa virus corona dapat menular dari manusia ke manusia. Hal ini memicu kekhawatiran akan merebaknya virus seperti SARS.
Kepala Komisi Kesehatan Nasional, Zhong Nanshan mengatakan, pasien mungkin telah tertular virus baru tanpa mengunjungi kota pusat Wuhan di mana ia ditemukan sebelum menyebar ke seluruh China dan mencapai tiga negara Asia lainnya.
Ini membuat masyarakat Indonesia sempat berbondong-bondong ke fasilitas kesehatan untuk meminta vaksin. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung. dr. Wiendra Waworuntu, M.Kes menyebut bahwa saat ini memang belum ada obat dan juga vaksin khusus untuk virus corona.
"Saat ini memang belum ada obat dan juga vaksin untuk corona virus ini, kalau terinfeksi obatnya memang belum ada. Jadi yang diobati gejala bukan penyebabnya, di Indonesia sebaiknya tidak ada permintaan vaksin (corona)," ungkap Wiendra saat ditemui, di Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Rabu, 22 Januari 2020.
Ia mengatakan bahwa saat ini memang terdapat sejumlah vaksin seperti Pneumokokus (atau PCV : Pneumococcal Conjugate Vaccine), Vaksin Pneumokokus PPSV23, dan Vaksin HIB. Namun vaksin itu tidak spesifik untuk virus corona. Sehingga tidak akan efektif untuk mencegah.
"Mari mengajak masyarakat tidak resah, dan yang terpenting adalah perilaku hidup bersih dan sehat cuci tangan dengan sabun 20 detik, tu lebih menenangkan, masyarakat jadi tidak perlu resah tapi memperbaiki dengan perilaku hidup bersih dan sehat," ungkap dia.
Selain itu, pihak pemerintah sendiri telah menyiapkan 100 rumah sakit untuk siaga terhadap penyakit tersebut, di samping juga tiga rumah sakit rujukan nasional, yakni Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat, Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan, dan Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso.