Virus Wuhan Sampai di Vietnam, Kedatangan Turis China Diwaspadai
- www.pixabay.com/typographyimages
VIVA – Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menemukan ada lebih dari 50 kasus pneumonia (radang paru-paru) di Wuhan, Tiongkok. Kasus pneumonia ini diduga disebabkan oleh anggota baru dari virus penyebab Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan Middle East Respiratory Syndrome (MERS).
WHO memperkirakan penyebab wabah pneumonia di Tiongkok adalah patogen penyebab infeksi dan virus corona adalah salah satu kemungkinannya. Wabah pneumonia pertama kali terdeteksi di Wuhan pada 12 Desember 2019.
Bukan hanya di China, virus ini telah menyebar ke seluruh dunia sejak ditemukan di Wuhan, China pada Desember 2019. Setelah Thailand, Jepang dan Singapura, dikabarkan virus ini telah menyebar sampai ke Vietnam.
Baca Juga: BMKG: Waspada Bencana untuk Pulau Jawa, Sumatera dan Kalimantan
Dikutip laman World of Buzz, menurut Bloomberg, Vietnam adalah salah satu negara terbaru yang diduga memiliki kasus virus Wuhan. Vietnam dikabarkan telah mengisolasi dan mengkarantina dua wisatawan Tiongkok asal Wuhan setelah mereka mendarat di Bandara Internasional Danang pada Selasa 14 Januari 2020 lalu sebagai tindakan pencegahan.
Kementerian Kesehatan Vietnam mengatakan bahwa dua pria yang datang menunjukkan gejala pneumonia ini seperti demam. Kementerian Kesehatan setempat juga mengatakan bahwa mereka telah mengirim tim ke kota dan mengadakan pertemuan darurat untuk membahas langkah-langkah pencegahan penyebaran virus misterius di negara itu.
Untuk diketahui, wabah pneumonia pertama kali terdeteksi di Wuhan pada 12 Desember 2019. Virus yang berasal dari Pasar Grosir Makanan Laut Wuhan Huanan ini mengarah pada virus corona yang menyebabkan wabah SARS pada 2002 dan menyebabkan MERS pada 2012 lalu.
Beberapa gejala wabah ini meliputi menderita flu biasa karena menginfeksi hidung, sinus, atau tenggorokan bagian atas. Saat ini, belum jelas bagaimana virus baru ditularkan tetapi beberapa ahli percaya bahwa itu ditularkan dari hewan ke manusia karena ada banyak hewan hidup liar yang dijual di pasar.
Namun, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak mengesampingkan kemungkinan penularan dari manusia ke manusia meskipun kemungkinannya terbatas, mengingat tidak ada petugas kesehatan yang merawat pasien yang tertular penyakit ini. Pada kasus ini para korban mengatakan mereka tidak datang ke pasar tersebut di Wuhan.
Wabah virus corona jenis baru ini terjadi menjelang liburan Tahun Baru China pada akhir Januari 2020. Diprediksi akan banyak orang China yang bepergian pulang atau ke luar negeri selama periode ini. Dengan demikian negara-negara di kawasan Asia akan melakukan pemeriksaan pemantauan kesehatan yang lebih ketat dan prosedur karantina bagi para wisatawan asal China.