Heboh Virus Pneumonia Wuhan-China, Perlukah Divaksin?
- Physics World
VIVA – Kasus pneumonia Wuhan yang dikabarkan telah terjadi di Singapura membuat banyak masyarakat Indonesia khawatir. Beberapa dari mereka kemudian berbondong-bondong pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan vaksin.
Terkait hal tersebut, Dokter spesialis paru dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), dr Erlina Burhan, Msc, SpP(K), mengatakan bahwa masyarakat tidak perlu terlalu panik dan terburu-buru meminta vaksin.
Ini karena penularan pneumonia virus masih terbatas dan belum ditemukan antar-manusia. Saat ini memang telah ada vaksin untuk beberapa jenis pneumonia. Namun, untuk vaksin pneumonia Wuhan memang masih belum ada.
"Sekarang ini coronavirus yang baru, dan ada belum vaksinnya, jadi tidak boleh membabi buta masyarakat minta divaksin. Orang belum ada vaksinnya," ungkap Erlina saat ditemui di kantor PDPI, Cipinang, Jakarta Timur, Jumat, 17 Januari 2020.
Di samping itu, Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dr Agus Dwi Susanto, mengatakan bahwa vaksin yang ada belum mampu memproteksi pneumonia Wuhan. Agus menambahkan vaksin yang beredar hanya mampu memproteksi virus tertentu.
Lantas bolehkah masyarakat meminta vaksin pneumonia?
"Ya boleh boleh saja tetapi dia hanya memproteksi yang sesuai dalam kemasan obatnya, misal untuk pneumokokus ya hanya untuk itu saja, tidak untuk yang lain. Satu jenis vaksin pneumokokus itu tidak bisa memproteksi semua jenis pnemokokus, karena pneumokokus banyak," kata dia.
"Jadi itu supaya dipahami masyarakat, yang terpenting masyarakat paham, bahwa jangan termakan juga oleh hoax yang harus vaksin harus vaksin karena itu tidak memroteksi wuhan."