Penyakit Antraks Mewabah di Gunung Kidul, Kenali Gejalanya

Manusia dapat terinfeksi antraks melalui kontak langsung dengan hewan
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Kornelis Kaha

VIVA – Penyakit antraks kembali ditemukan di Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebanyak 27 orang dilaporkan telah tertular penyakit ini. Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto juga langsung bergerak cepat dengan mengirim tim untuk menangani kasus tersebut. Selain itu, ia juga telah menyediakan antibiotik dan meminta waspada. 

Pemerintah Siapkan 1,5 Juta Ha Lahan Penuhi Kebutuhan Susu RI, Wamentan: Ada Komitmen Investasi 2 Juta Sapi

Wajar, jika telat atau keliru ditangani, antraks juga bisa menyebabkan kematian. Tapi, apa sih penyakit antraks, seperti apa gejalanya, dan bagaimana penyakit itu menular?

Seperti dilansir dari Mayo Clinic, antraks merupakan penyakit langka namun serius yang disebabkan oleh bakteri pembentuk spora, Bacillus anthracis. Antraks terutama memengaruhi ternak.

Mentan Amran Tahan Izin Impor 5 Perusahaan Akibat Tolak Serap Produk Susu Peternak

Baca Juga: Raffi Ahmad Jual Lamborghini Buat Beli Rumah di London?

Manusia dapat terinfeksi melalui kontak langsung atau tidak langsung dengan hewan yang sakit. Tidak ada bukti bahwa antraks ditularkan dari orang ke orang, tetapi ada kemungkinan lesi kulit antraks dapat menular melalui kontak langsung.

DPR Minta Kementerian Pertanian Carikan Solusi untuk Peternak Sapi Buang Susu di Boyolali

Biasanya, bakteri antraks masuk ke tubuh melalui luka di kulit. Kamu juga dapat terinfeksi penyakit jika memakan daging yang terkontaminasi atau menghirup spora.

Tanda dan gejala, tergantung pada bagaimana kamu terinfeksi, dapat berkisar dari luka kulit hingga muntah hingga syok. Hingga kini ada empat cara umum infeksi antraks, masing-masing dengan tanda dan gejala yang berbeda. 

Dalam kebanyakan kasus, gejala berkembang dalam waktu tujuh hari setelah terpapar bakteri. Satu-satunya pengecualian adalah anthrax inhalasi. Setelah terpapar anthrax inhalasi, mungkin perlu berminggu-minggu sebelum gejala muncul.

Infeksi antraks kulit masuk ke tubuh melalui luka atau luka lain pada kulit. Sejauh ini, kulit merupakan rute paling umum yang diambil oleh penyakit itu. Gejalanya bisa berupa benjolan besar yang gatal menyerupai gigitan serangga yang dengan cepat berkembang menjadi luka tanpa rasa sakit dengan bagian tengah berwarna hitam, pembengkakan pada kelenjar getah bening dan sekitarnya.

Pada anthrax gastrointestinal, gejala yang mungkin timbul, berupa mual,muntah, sakit perut, sakit kepala, kehilangan selera makan, demam, diare hingga leher bengkak. Sementara itu, gejala anthrax inhalasi (paru) gejala seperti flu, seperti sakit tenggorokan, demam ringan, kelelahan dan nyeri otot, yang dapat berlangsung beberapa jam atau beberapa hari, ketidaknyamanan dada ringan, sesak napas, hingga batuk darah. 

Sedangkan pada antraks injeksi, gejalanya meliputi, warna kemerahan pada area injeksi (tanpa area yang berubah menjadi hitam), pembengkakan yang signifikan, dan juga bisa mengalami syok, serta kegagalan organ multipel.

Jika kamu merasa telah terpapar - misalnya, jika bekerja di lingkungan di mana antraks kemungkinan terjadi, segera kunjungi dokter untuk evaluasi dan perawatan. Jika kamu mengalami tanda-tanda dan gejala gangguan setelah terpapar hewan atau produk hewani di bagian dunia di mana antraks biasa terjadi, dapatkan bantuan medis segera. Diagnosis dan perawatan dini sangat penting.

Pengobatan segera dengan antibiotik dapat menyembuhkan sebagian besar infeksi antraks.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya