Pertolongan Pertama Infeksi Kulit saat Banjir
- U-Report
VIVA – Awal tahun 2020 diterpa musibah banjir yang hampir merata di Jakarta dan sekitarnya. Meski di beberapa wilayah sudah mulai surut, namun penyakit pasca banjir rentan mengintai terutama infeksi kulit.
Menurut asisten profesor dermatology, dr. Justin Bandino, banjir bisa mengakibatkan beberapa penyakit kulit timbul. Hal ini dikarenakan air yang sudah terkontaminasi dan terpapar pada kulit.
"Beberapa masalah kulit saat banjir seperti luka infeksi, dermatitis kontak, dan luka bakar akibat tersetrum," ujar Bandino dikutip dari laman Medicalxpress, Kamis 2 Januari 2020.
Terlebih, saat banjir, asupan makanan dan air bersih masih sangat minim. Sehingga memicu daya tahan tubuh menurun dan rentan diserang penyakit di kulit.
"Bahkan hanya luka lecet yang sangat kecil saja dan terpapar bakteri, dapat mengakibatkan infeksi berbahaya," katanya lagi.
Untuk meminimalisir infeksi kulit, sebisa mungkin tidak terpapar air banjir dengan alat pelindung diri berupa sepatu karet yang tinggi. Usahakan memiliki alat pertolongan pertama berupa kapas dan kain kasa steril untuk menutupi luka meski kecil.
Selain itu, upayakan agar memiliki air mineral yang cukup serta makanan yang bersih untuk menjaga daya tahan tubuh tetap kuat selama banjir. Dengan begitu, tubuh akan terhindar dari kelelahan dan dehidrasi serta bahaya penyakit kulit yang mengintai.
Saat sudah berhasil di evakuasi, segera cuci bersih tubuh yang terpapar air banjir dan jika ada luka, segera dibasuh dengan air mengalir. Jika ada luka terbakar akibat tersengat listrik, segera beritahu tim medis yang mengevakuasi.