Sebelum Ditangkap Narkoba Medina Zein Ungkap Dirinya Bipolar

Medina Zein.
Sumber :
  • Instagram/medinazein

VIVA –  Nama Medina Zein kembali ramai diberitakan setelah dirinya disebut terlibat dalam kasus narkoba Ibra Azhari. Bahkan baru-baru ini Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus, di Polda Metro Jaya menyebut bahwa dari hasil pemeriksaan urine, Medina positif mengonsumsi amfetamin. 

Veronica Tan Sebut Ekonomi Perempuan Tak Terjamin Jadi Penyebab Masalah Mental Health hingga Bullying

Beberapa hari sebelum ia ditahan oleh Polisi, Medina sempat mengungkap bahwa dirinya juga mengalami gangguan penyakit mental. Dalam akun instagram pribadinya, Medina menyebut bahwa ia didiagnosis mengalami bipolar. Unggahan itu juga sekaligus menjawab tuduhan kepada dirinya yang disebut mencari sensasi. 

"Cari sensasi? Buat apa ampe kaya gak ada kerjaan lagian kalopun cari sensasi untung/rugi nya situ apa?  Inget, hanya orang yang gak happy yang suka nyinyir.  Bipolar / BPD / apapun bukan sebuah kekurangan ,aku cuma mau edukasi orang bahwa mental health Atau mental illness itu bukan kekurangan tapi itu GIFT dari tuhan," kata dia dalam akun Instagramnya. 

Pelajaran Penting, Kebiasaan Marshanda Minum Kopi di Usia 15 Tahun Diduga Picu Bipolar

Baca Juga: Hasil Tes Urine Medina Zein Positif Narkoba

Medina juga menganalogikan penyakit bipolar seperti halnya penyakit flu. Menurutnya yang perlu dikuatkan ialah bangkit dan menguatkan diri agar bisa kembali sehat. 

Marshanda Ungkap Penyebab Penyakit Bipolarnya yang Berawal dari Kopi

"Bayangin jaman dulu orang belom tau penyakit flu itu apa, belom tau gimana nyembuhin nya, mungkin akan dikira penyakit mematikan, bahaya, mungkin orang mikir dia kesurupan ???? dengan perkembangan jaman dan kesadaran, orang suatu saat akan tau kalo mental healt/illness pun bukan sesuatu yang terlalu serius dan perlu ditakutin," ujar Medina?

“Di luar negri udah mulai kok, Indonesia tinggal perlu ngejar dikit biar sadar juga."

Seperti diketahui, gangguan bipolar, kondisi kesehatan mental yang menyebabkan perubahan suasana hati yang ekstrim yang meliputi emosi tinggi (mania atau hipomania) dan rendah (depresi). Ketika kamu menjadi depresi, kamu mungkin merasa sedih atau putus asa dan kehilangan minat atau kesenangan dalam sebagian besar kegiatan.

Namun ketika suasana hati berubah menjadi mania atau hypomania kamu  mungkin merasa euforia, penuh energi atau mudah tersinggung. Perubahan suasana hati ini dapat memengaruhi tidur, energi, aktivitas, penilaian, perilaku, dan kemampuan berpikir jernih.

Episode perubahan suasana hati dapat terjadi jarang atau beberapa kali dalam setahun. Sementara sebagian besar orang akan mengalami beberapa gejala emosional di antara episode-episode tersebut, beberapa mungkin tidak mengalami gejala apa pun.

Meskipun gangguan bipolar adalah kondisi seumur hidup, kamu dapat mengatur perubahan suasana hati dan gejala lainnya dengan mengikuti rencana perawatan. Dalam kebanyakan kasus, gangguan bipolar diobati dengan obat-obatan dan konseling psikologis (psikoterapi).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya