Wabah Demam Babi Afrika Mulai Masuk ke Indonesia, Ini Kata Kemenkes
- antara/Satya Bati
VIVA – Indonesia menjadi negara terbaru di Asia yang menghadapi wabah demam babi afrika atau flu babi. Pada beberapa waktu lalu, Kementerian Pertanian mengatakan hampir 30 ribu babi mati karena penyakit itu di Sumatra Utara.
Virus ini diperkirakan akan memusnahkan lebih dari separuh babi ternak tahun ini. Meski begitu, virus ini tidak berbahaya dan menular ke manusia.
"Kan belum ada berita menularkan ke manusia, jangan, masih dalam kisaran komoditi. Kita juga enggak tahu yang kena baru babi," ujar Menkes Terawan dalam kunjungannya ke gedung Balitbangkes, Jakarta.
Karena itu, Menkes Terawan menuturkan bahwa kasus tersebut masih menjadi tanggung jawab dan ranah Kementerian Pertanian. Namun, jika memang telah menular ke manusia, maka Kementerian Kesehatan akan siap melakukan berbagai cara pengobatannya.
"Itu kan binatang, yang kena babi, jadi sesuai Inpres nomor 4 2019 maka kementerian pertanian menjadi leading sector. Kalau menular ke manusia, Kemenkes akan leading sector," kata dia.
Sekalipun tidak berbahaya bagi manusia, penyakit ini bisa membunuh babi dalam beberapa hari. Menurut Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE), kemungkinan kematian pada hewan itu bisa mencapai 100 persen.
Patut diwaspadai, virus ini termasuk kuat dan bisa bertahan hidup selama tujuh hari tanpa inang. Bahkan, virus tersebut bisa bertahan hingga berbulan-bulan dalam produk babi yang sudah dibekukan.