Ini Bahaya Kosmetik Palsu yang Disinggung Selebgram Tasya Farasya
- Pixabay/bykst
VIVA – Tasya Farasya sempat menyinggung para selebgram, yang asal menerima endorse produk-produk kosmetik yang belum jelas asalnya, Tasya membongkar kebohongan para influencer, yang mempromosikan kosmetik dan skincare palsu.
Beberapa produk dari merek kosmetik ternama, mungkin bisa ditemui dengan harga yang cukup miring. Namun, kadang produk kecantikan yang dijual dengan harga tersebut bukanlah produk asli, melainkan produk-produk imitasi.
Para penjual menawarkan diskon yang cukup besar, bahkan hingga 90 persen. Lipstik keluaran merek papan atas yang biasa dibanderol Rp300 ribu, hanya dijual dengan harga Rp25 ribu.
Produk-produk yang dijual, memang tampak asli, dengan kemasan yang mirip produk orisinal. Namun, tekstur yang didapatkan akan sangat berbeda dengan produk asli.
Contohnya seperti eye shadow, yang warnanya tidak dapat melekat dengan baik. Atau, lipstik yang menimbulkan sedikit rasa panas saat dioleskan pada bibir. Ini hanya sedikit kerugian yang diperoleh dari produk palsu.
Dikutip dari Daily Mail, Sabtu 21 Desember 2019, beberapa produk palsu bahkan menyebabkan iritasi pada kulit wajah. Bahan kimia yang digunakan memicu reaksi alergi kulit, juga kerusakan permanen pada otak dan tubuh.
Bahan yang biasa digunakan untuk campuran kosmetik ini adalah timah, tembaga, merkuri, arsen, dan kadmium, yang merupakan logam yang sangat berbahaya.
Sebuah eye liner palsu dijual di toko online dengan harga 3,5 Poundsterling, padahal harga aslinya 14 Poundsterling. Ternyata, kandungan tembaganya 46 kali melebihi batas yang diizinkan. Ini jelas tidak layak digunakan pada mata.
"Kandungan bahan kimia dapat menimbulkan jerawat berlebih, pembengkakan, dan gangguan kulit serius seperti psoriasis. Produk kosmetik palsu mungkin juga dibuat dalam lingkungan yang tidak steril," ujar Christine Heemskerk dari Trading Standards Institute.
Ditambahkan Heemskerk, produk palsu juga sangat mungkin menimbulkan ruam dan infeksi mata, karena racun timbal. Juga menyebabkan masalah pada jantung, ginjal dan sistem saraf.