Pasien Diabetes Sering Alami Keterbatasan Perlindungan

Ilustrasi tes diabetes.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Diabetes melitus masih jadi penyakit dengan jumlah penderitanya meningkat setiap tahunnya. Data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) menunjukkan bahwa jumlah penderita diabetes melitus di Indonesia meningkat dari 6,9 persen di 2013 menjadi 8,5 persen di 2018 . 

Tren Penyakit Diabetes di Atas Umur 15 Tahun Meningkat, Pecinta Makanan Manis Harus Lakukan Ini

Jumlah penderita diabetes di dunia pun diprediksi akan terus meningkat. Berdasarkan angka yang dikeluarkan International Diabetes Federation diperkirakan akan terdapat 700 juta penderita diabetes di 2045, meningkat 51 persen dari jumlah penderita di 2019. Sayangnya banyak masyarakat yang sering mengalami keterbatasan dalam hal mendapatkan perlindungan kesehatan. 

"Diabetes melitus dianggap sebagai penyakit yang kerap mengundang datangnya penyakit lain. Ragam komplikasi yang dibawa penyakit diabetes inilah yang membuat penderitanya seringkali memiliki keterbatasan dalam mendapatkan perlindungan jiwa dan kesehatan," ungkap Chief Operations Officer Prudential Indonesia, dr. Dian Budiani, dalam keterangan tertulisnya yang diterima VIVA, Rabu, 18 Desember 2019. 

Jangan Anggap Remeh! Luka Diabetes Bisa Berakibat Fatal, Belajar dari Pengalaman Emilia Contessa

Oleh karena itu, lanjut Diah, pihaknya berusaha memahami kebutuhan masyarakat akan perlindungan jiwa dan kesehatan jangka panjang. Salah satunya dengan Program Khusus Diabetes. 

"Program ini bertujuan untuk mengurangi jumlah penangguhan dan penolakan pengajuan asuransi bagi nasabah yang memiliki risiko peningkatan gula darah, maupun sudah menderita diabetes melitus," kata Dian. 

Diderita Emilia Contessa, Diabetes Bisa Berujung ke Komplikasi Mata?

Saat pengajuan Polis, calon nasabah tetap harus melalui tahapan seleksi risiko (underwriting), seperti melampirkan informasi berapa lama menderita diabetes melitus, Body Mass Index (BMI) dan gaya hidup calon nasabah, pemeriksaan medis terkini, komplikasi dan penyakit penyerta lain yang dimiliki calon nasabah terutama yang berkaitan dengan riwayat diabetes melitusnya. Berdasarkan informasi tersebut, akan ditentukan apakah pengajuan nasabah dapat diterima atau tidak.

“Kehadiran Program Khusus Diabetes ini sejalan dengan fokus We Do Health, di mana kami berkomitmen untuk terus menghadirkan solusi proteksi kesehatan yang komprehensif dan dirancang khusus untuk nasabah dan masyarakat Indonesia, mendukung gaya hidup sehat mereka dan mendampingi mereka dalam tiap fase kehidupan” kata dr. Dian. 

Ilustrasi penyakit diabetes

Kenali Gejala dan Risiko Diabetes Tipe 2 Sebelum Terlambat

dr. Pranandi, mengingatkan bahwa diabetes tipe 2 dapat menimbulkan komplikasi serius pada berbagai organ tubuh, seperti jantung, hati, ginjal, penglihatan, dan telinga.

img_title
VIVA.co.id
31 Januari 2025