Makanan Warteg Bisa Bikin Perut Six Pack, Begini Caranya

Ilustrasi perut six pack
Sumber :
  • dok. Pixabay

VIVA – Banyak orang beranggapan untuk memperoleh tubuh six pack, dibutuhkan banyak dana. Terutama, untuk urusan makanan yang harus dijaga ketat. Untuk mendapatkan tubuh lebih berotot, pastinya seseorang harus pilih-pilih dan menjaga makan. 

Cuma Gegara Saling Tatap, Pria Dikeroyok di Tempat Gym

Padahal, asal Kamu pintar mengatur asupan yang masuk ke dalam tubuh Kamu, makanan yang dikonsumsi tidak perlu mahal. Yang penting, Kamu harus menyeimbangkan antara makan dan olahraga. 

Ditemui saat peluncuran menu Protein Shake L-Men, Radityo, Mister World Indonesia 2019, yang turut hadir menjelaskan lebih detail soal hal itu.

Merasakan Sensasi Gym Unik, Teknologi Tinggi dan Privasi Terjaga

"Tujuh puluh persen itu makanan, 30 persen olahraga. Jadi kalo olahraganya udah gila banget tapi makannya masih kacau, misalnya makan 30 menit, kalori terbakar 400. Udah gitu makan banyak sampe 600 kalori, kelebihan 200. Artinya sama saja enggak olahraga. Jadi makan benar-benar berpengaruh," ujarnya di Pish & Posh Cafe by Bakerzin di Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Selasa 17 Desember 2019. 

Berkaca pada pengalamannya, pria yang akrab disapa Radit ini selalu menghitung kalori pada setiap makanan yang ia konsumsi. Dan makanan yang ia konsumsi tidak harus mahal. Karena Radit anak kosan, ia bisa mengakali dengan mengonsumsi makanan di warteg. 

Deddy Corbuzier Kesal dengan Brand Susu Protein yang Spam di Akunnya: Saya Tidak Akan Pernah Pakai

Baca juga: Resep Teh Lemon Jahe yang Ampuh Bikin Tubuh Langsing

"Aku kan termasuk anak kosan, masih bisa diakalin kok ke warteg. Pesan ayam bakar dada, enggak pakai bumbu tapi. Jadi kan ada yang dua kali bumbu, nah dibakar itu untuk menghindari yang digoreng. Dada ayam enggak pakai bumbu terus nasinya dikit aja. Sisanya lalapan, itu paling Rp10-15 ribu udah murah," kata dia. 

Menurut mahasiswa semester akhir di Institut Tazkia Sentul, Bogor ini, selain menjaga makan dan olahraga, Kamu juga harus menerapkan gaya hidup sehat lainnya. Apa saja? 

"Tidur yang cukup 7-8 jam, yang penting istirahat cukup. Manajemen stres, stres kan ngaruh ya. Ada yang makan banyak ada yang enggak, tapi pikiran tetap bagus. Jadi enggak bakal ngaruh ke mana-mana," kata Radit.

Ilustrasi olahraga/dumbbell.

Pekerja Kantoran Gak Sempet Olahraga? Begini Cara Mengakalinya

Bagi mereka yang memiliki jadwal padat, olahraga fleksibel menjadi solusi terbaik. Misalnya, bagi pekerja kantoran yang harus bangun pagi dan pulang larut malam.

img_title
VIVA.co.id
12 November 2024