Penderita Diabetes Boleh Makan Ubi Madu, Benarkah?
- Pixabay/sdnet01
VIVA – Bagi sebagian besar keluarga Indonesia, minyak kayu putih merupakan produk yang wajib disimpan di rumah atau dibawa saat bepergian. Minyak kayu putih merupakan hasil dari destilasi uap ranting dan daun segar pohon kayu putih (Melaleuca leucadendra).
Dalam minyak kayu putih yang telah melalui proses destilasi, terkandung bahan kimia bernama sineol (cineole). Bahan kimia sineol inilah yang menyebabkan sensasi hangat pada kulit.
Sensasi hangat dan harum setelah mengoleskan minyak kayu putih ke kulit memberikan rasa nyaman bagi yang menggunakannya. Ada beberapa fungsi minyak kayu putih yang dipercaya dapat mengatasi keluhan penyakit, salah satunya dapat mengatasi masuk angin.
Bahkan tak sedikit yang menggunakannya untuk keluhan sakit perut, mengatasi gatal akibat gigitan serangga dan baik untuk relaksasi. Benarkah minyak kayu putih memiliki ragam khasiat tersebut? Lalu, amankah menggunakan minyak kayu putih setiap saat?
Hal itu akan diulas detail oleh spesialis Farmakologi Klinik, dr. Nursyahidah, SpFK dalam acara Ayo Hidup Sehat di tvOne, Selasa 17 Desember 2019.
Adapun pembahasan kedua mengenai ubi Cilembu. Ubi Cilembu atau biasa dikenal dengan ubi madu, banyak kita jumpai di pinggir jalan dalam bentuk mentah maupun yang sudah di panggang. Rasanya yang manis bak madu, membuat ubi yang berasal dari Desa Cilembu, Sumedang, Jawa Barat, ini kerap disebut dengan ubi madu Cilembu.
Entah apa yang terkandung di dalamnya sehingga ubi satu ini berbeda dari ubi yang lainnya. Selain rasanya yang manis, ubi Cilembu konon katanya kaya akan nutrisi yang bagus untuk kesehatan tubuh. Tapi, bagi penderita diabetes ubi Cilembu pantang untuk dikonsumsi, benarkah? Apa saja mitos dan faktanya?
Perihal ubi Cilembu untuk pengidap diabetes ini akan dibahas tuntas oleh spesialis Gizi Klinis, dr Dian Permatasari, MGizi, SpGK, dalam acara yang sama.