Faktor Keturunan jadi Penyebab Dominan Bayi Lahir Sumbing
- Freepik/senivpetro
VIVA – Bibir sumbing atau celah bibir merupakan cacat akibat kelainan deformitas kongenital yang disebabkan karena adanya kelainan perkembangan wajah selama gestasi. Sumbing bisa terjadi pada bibir, langit-langit mulut, pada keduanya, ataupun pada gusi.
Ditemui saat bakti sosial dalam rangka memperingati hari juang TNI AD yang berkolaborasi dengan Smile Train Indonesia, dr. Denny Irwansyah, SpBP- RE, menjelaskan beberapa penyebab bayi bisa terlahir dalam keadaan sumbing.
"Penyebabnya multifactorial. Bisa karena genetik, nutrisi, radiasi, obat-obatan yang dikonsumsi pada saat ibu hamil, bisa juga karena kelainan kongenital," ujar dr Denny di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD), Jakarta Pusat, Senin 16 Desember 2019.
Baca Juga: Penampakan Aokigahara Jukai, Hutan Bunuh Diri di Jepang
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa tidak bisa dipastikan apa yang menjadi penyebab utama dari kelainan ini. Namun, berdasarkan angka statistik, persentase paling besar adalah dari faktor keturunan.
"Kalau bapaknya sumbing, ibunya sumbing, maka kemungkinan anaknya menjadi sumbing 60 persen," lanjut dia.
Dokter Denny turut menjelaskan, jenis obat-obatan yang turut menjadi penyebab bayi terlahir sumbing. Namun, faktor yang paling utama adalah karena gangguan nutrisi pada saat kehamilan.
"Banyak (obat-obatan), antibiotik juga bisa menyebabkan gangguan. Kemudian yang harus dihindari juga radiasi. Tapi selama ini penelitian yang paling utama adalah karena gangguan nutrisi, kekurangan asam folat pada saat kehamilan," kata dia.
Kelainan bibir sumbing bisa dicegah, dengan langkah-langkah berikut ini.
"Pertama, kalau faktor keturunan lihat garis keturunannya. Kedua, nutrisinya harus cukup, artinya enggak hanya makan-makanan sehari-hari saja, tapi mungkin ditambahkan suplemen, vitamin terutama," tutur dr. Denny.
Kemudian yang berhubungan dengan radiasi, pada saat tiga bulan pertama kehamilan, hindari terkena radiasi, seperti rontgen, dan lain-lain. Sedangkan dari segi obat-obatan, sebelum mengonsumsi obat-obatan apapun, harus konsultasikan dulu dengan dokter.