Gak Cuma Enak, Tom Yam juga Menyehatkan
- VIVA/ Rintan Puspitasari
VIVA – Sejak masuk bulan Desember, cuaca di Indonesia umumnya berubah menjadi musim penghujan. Di beberapa daerah bahkan hujan juga bisa terjadi setiap hari.
Saat hujan turun, umumnya suhu juga akan berubah menjadi lebih dingin. Hal ini terjadi saat suhu udara berada jauh di bawah normal. Suhu dingin ini dapat memicu timbulnya berbagai gangguan kesehatan pada manusia, apalagi jika daya tahan tubuh sedang tidak fit.
Umumnya, cuaca dingin menyebabkan seseorang mengalami sakit sendi, jemari kaki dan tangan merasa lebih dingin, mimisan, sesak napas dan pilek. Selain mengenakan pakaian hangat dan kaos kaki, apakah ada cara lain yang di lakukan saat cuaca dingin agar tubuh tetap merasa hangat?
Cari tahu informasi lengkapnya hanya pada tayangan Ayo Hidup Sehat di tvOne, Senin, 16 Desember 2019. Pada tayangan ini Dr. Asep Saepul Rohmat, SpPD, KGEH, FINASIM, akan menjelaskan secara menyeluruh cara menjaga tubuh tetap sehat saat cuaca dingin.
Kamu juga bisa mencari tahu mitos dan fakta cara menjaga tubuh yang sering dilakukan oleh masyarakat. Dengan demikian, kamu bisa lebih tepat memilih cara untuk menjaga kesehatan. Sehingga risiko terkena penyakit juga bisa lebih dihindari.
Selain itu, simak juga pembahasan mengenai tom yam. Makanan khas Thailand ini banyak disukai karena rasanya yang segar.
Tom yam merupakan sup dengan cita rasa asam pedas yang mengandung bahan-bahan alami. Berbagai bahan alami yang digunakan seperti daun jeruk purut, serai, lengkuas, air jeruk nipis, kecap ikan dan bubuk cabai.
Tak hanya bahan-bahan alami yang membuat sup tom yam menjadi nikmat, namun makanan laut seperti cumi, irisan daging ikan dan udang melengkapi isi dari sup tom yam. Namun, di balik nikmatnya sup tom yam, adakah manfaatnya untuk kesehatan tubuh?
Simak jawabannya bersama dokter spesialis gizi dr. Ida Gunawan, SpGK dalam acara yang sama.
Musim Dingin Perburuk Kondisi Pengungsi Gaza, Hujan Deras Bikin Tenda-tenda Darurat Terendam Banjir
Musim dingin datang membawa ujian baru bagi jutaan pengungsi Palestina di kamp pengungsian di Gaza, hujan deras dan banjir merusak tenda-tenda darurat mereka
