Mengenal Tumor Otak, Perenggut Nyawa Vokalis Roxette
- Dokumentasi Big Daddy
VIVA – Kabar duka datang dari Swedia. Vokalis wanita band era 80-an, Roxette, yakni Marie Fredriksson meninggal dunia usai mengalami sakit.
Dilansir dari Mirror, Selasa 10 Desember 2019, pada 2002 Marie didiagnosa menderita tumor otak. Sejak saat itu, ia terus mengikuti proses pengobatan. Apa itu tumor otak?
Dilansir dari laman Healthline, terdapat banyak jenis tumor otak, beberapa bersifat kanker (ganas) dan beberapa bersifat non-kanker (jinak).
Beberapa tumor ganas bermula di otak (disebut kanker otak primer). Kadang-kadang, kanker menyebar dari bagian lain tubuh ke otak, yang mengakibatkan tumor otak sekunder.
Ada banyak gejala potensial tumor otak, tetapi satu orang tidak mungkin memiliki semuanya. Juga, gejalanya bervariasi tergantung pada di mana tumor tumbuh di otak dan seberapa besar itu.
Lalu, seperti apa tanda dan gejala umum dari tumor otak? Gejala tumor otak bervariasi tergantung pada jenis, ukuran, dan lokasi tepat di otak. Berikut ini adalah beberapa tanda dan gejala umum.
1. Perubahan sakit kepala
Sakit kepala yang memburuk adalah gejala umum, mempengaruhi sekitar 50 persen orang dengan tumor otak. Tumor di otak dapat menekan saraf sensitif dan pembuluh darah. Ini dapat menyebabkan sakit kepala baru, atau perubahan pola sakit kepala lama Anda, seperti berikut ini:
- Kamu memiliki rasa sakit yang terus-menerus, tetapi tidak seperti migrain.
- Lebih menyakitkan ketika kamu pertama kali bangun di pagi hari.
- Sakit itu disertai dengan muntah atau gejala neurologis baru.
-Sakit itu semakin parah ketika kamu?? berolahraga, batuk, atau mengubah posisi.
- Obat-obatan penghilang rasa sakit yang dijual bebas tidak membantu meredakan sakit sama sekali.
- Jika kamu mengalami lebih banyak sakit kepala daripada sebelumnya, atau lebih buruk daripada sebelumnya, itu bukan berarti kamu memiliki tumor otak. Orang mengalami sakit kepala karena berbagai alasan, dari melewatkan makan atau kurang tidur hingga gegar otak atau stroke.
2. Kejang
Tumor otak dapat mendorong sel-sel saraf di otak. Ini dapat mengganggu sinyal listrik dan menyebabkan kejang. Terkadang, kejang merupakan tanda pertama tumor otak, tetapi itu bisa terjadi pada tahap apa pun. Sekitar 50 persen orang dengan tumor otak mengalami setidaknya satu kali kejang.
Kejang tidak selalu berasal dari tumor otak. Penyebab kejang lainnya termasuk masalah neurologis, penyakit otak, dan penarikan obat.