46 Ribu Kasus Baru HIV, Dokter Tegaskan Pentingnya Pencegahan
- vstory
VIVA – Sebanyak 37,9 Juta jiwa di dunia terinfeksi HIV, di mana 1,7 jutanya baru saja terinfeksi sesuai data di akhir tahun 2018. Sementara itu, pengidap HIV yang juga mengidap AIDS dan meninggal dunia sebanyak 770 ribu di tahun yang sama.
Di Indonesia, 640 ribu jiwa mengidap HIV dan 46 ribu di antaranya baru saja terinfeksi virus tersebut. Meski mengalami penurunan angka kejadian baru pada HIV, dari data UNAIDS itu, tercatat 38 ribu kematian dari pengidap HIV AIDS tersebut.
Banyak faktor yang membuat penularan HIV AIDS masih cukup besar di Indonesia mulai dari minim edukasi hingga enggan menggunakan kondom sebagai pencegahan. Padahal, kondom bisa sangat membantu untuk menurunkan angka kasus baru penularan HIV.
"Pasien saya kebetulan ada dari pekerja seks. Saya bilang, pakai kondom untuk cegah penularan. Kata dia, orang Indonesia jarang yang mau pakai kondom," ujar Prof Dr dr Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH, dalam temu media di IMERI UI, Jakarta, Senin 2 Desember 2019.
Dokter Ari, sapaan akrabnya, melanjutkan bahwa pemakaian kondom di kalangan pekerja seks sudah seharusnya menjadi hal yang wajib ada. Sayangnya, di Indonesia, kondom masih menjadi suatu hal yang dianggap tak bermanfaat bahkan tabu.
"Saya tahu dia (pasien yang pekerja seks) pengidap HIV dan pelanggannya tidak suka pakai kondom. Jadi kita tahulah bagaimana (penularan terjadi)," jelasnya.
Meski begitu, dokter Ari tak menepis efektivitas obat anti retroviral untuk menurunkan kadar virus HIV, bisa membantu mencegah penularan terjadi. Hanya saja, ia menekankan peran pencegahan yang sebaiknya diutamakan dibandingkan mengobati.
"Kita tidak pernah tahu sudah ke mana saja seseorang 'mengembara'. Ada yang nampak gejala HIV, ada yang tidak. Jadi rutin cek dan periksa untuk mengetahui status HIV sendiri," kata dia.