Katarak Bisa Terjadi pada Anak-anak dan Penderita Diabetes, Kenapa?
- Pixabay/Publikdomainpictures
VIVA – Katarak adalah kondisi mata di mana lensa mata menjadi keruh dan berawan. Penderita katarak akan merasa seperti melihat jendela berasap.
Sebagian besar katarak berkembang perlahan dan awalnya tidak terasa mengganggu. Namun lama kelamaan, katarak akan mengganggu penglihatan dalam melakukan aktivitas rutinnya.
Umumnya mengetahui bahwa katarak hanya terjadi pada orang dewasa dan lanjut usia saja. Tetapi ternyata katarak juga bisa terjadi pada anak-anak, mengapa demikian?
Dalam program Ayo Hidup Sehat, dokter spesialis mata, dr.Rio Rhendy, Sp.M. menjelaskan, bahwa katarak juga bisa diidap oleh anak-anak.
"Secara umum katarak, serang orang dewasa tapi ada beberapa kasus misalkan karena komplikasi penyakit saat lahir ada masalah bisa juga terjadi katarak. Penyakit bawaan, tapi secara umum kita lihat, umumnya karena usia. Gen, lingkungan bisa pengaruhi," kata dia dalam program Ayo Hidup Sehat.
Bukan hanya itu, penderita diabetes juga diketahui memiliki risiko tinggi terkena katarak. Sebab seseorang yang memiliki diabetes akan mengalami perubahan gen mikro di dalam matanya.
"Ada perubahan gen mikro di dalam mata menarik air sehingga lensa yang awalnya jernih karena efek dari gula tersebut, dia menarik air sehingga bengkak dan terjadi kekeruhan pada lensa berbeda dengan katarak yang diderita pada orang umumnya ini lebih cepat munculnya," kata dia.
Lalu bagaimana ciri-ciri atau gejala dari katarak? "Ini berdasarkan grade. Kalau awal silau lanjut pandangan berkabut seperti berawan, muncul gejala katarak. Semakin berat lagi semakin gelap semakin parah hanya sinarnya saja. Umumnya orang yang terkena katarak usia 40 ke atas muncul katarak," jelas dia.