Terkait HIV AIDS, Indonesia Targetkan Three Zero di 2030

Ilustrasi HIV AIDS .
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Sejak pertama kali dilaporkan di Indonesia tahun 1987 sampai bulan Maret tahun 2019, kasus HIV AIDS yang telah dilaporkan adalah 461 (89,7 persen) dari 514 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Data ini menunjukkan bahwa kasus HIV AIDS cenderung meluas keberadaannya di Indonesia.

Kelompok Usia 20-24 Tahun, Tempati Jumlah Pengidap HIV/AIDS Terbanyak Kedua di Indonesia

“Kita prihatin, karena jumlah kasus HIV yang dilaporkan dari tahun 2005 sampai dengan Oktober 2019 mengalami kenaikan tiap tahunnya,” ungkap Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Anung Sugihantono, dikutip dari siaran pers Kemenkes RI, Senin 2 Desember 2019.

Tema Global Hari AIDS Sedunia (HAS) tahun 2019 adalah Communities Make the Difference. Tema ini mengingatkan pentingnya peran komunitas, termasuk lembaga swadaya masyarakat, dalam penanggulangan AIDS, yaitu dalam pemberian layanan HIV, penegakkan hak asasi manusia, dan pendampingan ODHA dalam pengobatan.

1.000 Napi HIV Diusulkan Dapat Amnesti dari Presiden Prabowo

Indonesia sendiri menyerap tema global dengan tema nasional “Bersama Masyarakat Meraih Sukses”. Dengan tema ini Kementerian Kesehatan dan para mitra mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk meraih sukses dalam mencapai three zero pada tahun 2030, yaitu tidak ada lagi infeksi baru HIV, tidak ada lagi kematian yang disebabkan karena HIV AIDS dan tidak ada lagi diskriminasi terhadap ODHA di Indonesia.

Pemilihan tema nasional tahun ini memacu semangat kampanye yang dimulai tahun 2017 yaitu ‘Saya Berani Saya Sehat’. Kampanye ini menyerukan agar masyarakat melakukan tes HIV dan meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap HIV AIDS.

Kenali Penyakit Sifilis, IDI Botawa Berikan Informasi Pengobatan yang Tepat

Sementara, pada 2018 kampanye yang diangkat adalah ‘Ada Obat Ada Jalan’. Tema ini berpesan bahwa jika seseorang tahu status HIV-nya secara dini maka mereka yang HIV positif (ODHA) dapat segera makan obat agar tetap produktif, mampu memberikan yang terbaik bagi diri sendiri, keluarga dan masyarakat, karena infeksi HIV ada obatnya.

Untuk itu melalui puncak peringatan HAS 2019, lebih dari 4000 orang berkaus merah berkumpul di lapangan Gasibu, Bandung. Mereka berbaris membentuk formasi red ribbon, pita merah simbol AIDS, untuk memecahkan rekor MURI dari formasi sebelumnya tahun 2006 yang diikuti 3000 orang.

Selain pemecahan rekor MURI, kegiatan hari ini juga menandai dimulainya Langkah Percepatan 90-90-90 untuk menghentikan epidemi HIV di Indonesia. Adapun Fast Track dengan 90-90-90, yaitu Temukan ODHA seawal mungkin, Obati ODHA dengan ARV dan Pertahankan pengobatannya.

"Hal ini merupakan upaya lanjutan dari Strategic use of ARV (SUFA) yang sudah berjalan sebelumnya," jelas Direktur Pencegahan Penyakit Menular Langsung, Wiendra Waworuntu dalam laporannya.

Menurut Wiendra, berkat kemajuan ilmu dan teknologi, prosedur pemeriksaan dan pengobatan HIV AIDS semakin mudah. Dengan demikian diharapkan pandangan masyarakat terhadap HIV AIDS dapat berubah sehingga tidak ada lagi stigma dan diskriminasi terhadap ODHA.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya