Bedanya Influenza dan Selesma, dari Gejala hingga Potensi Komplikasi
- Freepik/freepik
VIVA – Kebanyakan orang menganggap influenza dan pilek adalah dua penyakit yang sama. Padahal, keduanya sama sekali berbeda. Pilek yang kebanyakan kita derita disebut selesma.
Sedangkan influenza adalah penyakit saluran napas akut yang mudah menular dan virusnya telah menyebar hingga ke seluruh penjuru dunia. Sayangnya, influenza kerap dianggap sebagai penyakit ringan, padahal influenza dapat menyebabkan berbagai komplikasi hingga menyebabkan kematian.
Gejala influenza dan selesma pun berbeda. Ketua Perhimpunan Alergi-Imunologi Indonesia, Prof. Dr. dr. Iris Rengganis, SPPD, K-AI, FINASIM., turut menjelaskan perbedaan antara influenza dengan selesma.
"Dilihat dari gejalanya, pada selesma jarang mengalami demam. Sedangkan influenza, bisa tiba-tiba demam, seringkali demam tinggi yang berakhir dalam 3-4 hari. Selain itu, selesma jarang sakit kepala, sedangkan influenza sering mengalami sakit kepala," ujarnya di Jakarta, belum lama ini.
Perbedaan lainnya, pada selesma nyeri dan pegal berlangsung ringan, sedangkan pada influenza nyeri dan pegal biasa terjadi, bahkan sering merasa sakit. Gejala lain, yaitu selesma jarang terasa lemah, influenza malah sebaliknya, di mana lemah berada dalam tahap sedang hingga berat dan berlangsung bisa sampai satu bulan.
"Selesma sering pilek sedangkan influenza pilek hanya kadang-kadang. Bersin-bersin biasa terjadi pada penderita selesma, pada penderita influenza bersin-bersin hanya kadang-kadang. Influenza hanya kadang-kadang merasakan sakit tenggorokan. Sedangkan pada selesma, sakit tenggorokan adalah hal biasa," tutur dia.
Menurut Iris, yang tidak kalah penting, pada penderita selesma, batuk hanya terjadi kadang-kadang dan dalam intensitas yang ringan ke sedang. Namun pada penderita influenza, batuk menjadi hal yang biasa bahkan bisa menjadi parah.
"Jika menyangkut komplikasi, pada selesma, komplikasi yang bisa terjadi adalah sinus atau infeksi telinga. Sedangkan influenza dapat menyebabkan beberapa komplikasi, di antaranya pneumonia, gagal ginjal, gagal hati, dan dapat mengancam jiwa," ujar dia.