Ternyata Keluarga Punya Peran Penting Cegah Komplikasi Diabetes
- Pixabay
VIVA – Data terbaru mengungkapkan bahwa sekitar 463 juta orang merupakan penyandang diabetes. Hampir 67 persen penyandang diabetes tersebut berada di usia produktif di bawah 60 tahun.
Diabetes merupakan salah satu penyakit kronis yang umum diderita di Indonesia. Indonesia menduduki peringkat ke-7 penyandang diabetes terbanyak di dunia dengan jumlah 10,7 juta. Angka ini diperkirakan akan meningkat pada tahun 2045 menjadi 16,6 juta penyandang.Â
Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Konsultan Endokrin Metabolik Diabetes Prof. Dr. dr. Sidartawan Soegondo, Sp.PD-KEMD, FACE, mengatakan, keluarga berperan penting dalam deteksi, cegah diabetes tipe 2 dan tangani anggota keluarga dengan diabetes.Â
Dalam Deteksi, peran keluarga adalah mengetahui gejala dan ciri diabetes untuk mempercepat penanganan dan mencegah komplikasi. Terutama pada diabetes tipe 1 yang jika tidak dideteksi dini dapat menyebabkan disabilitas dan menimbulkan kematian.
"Dalam pencegahan diabetes tipe 2, keluarga berperan dalam memahami faktor risiko dan meningkatkan gaya hidup sehat. Dalam penanganan diabetes, keluarga sangat berperan dalam memastikan pengobatan, pemeriksaan kesehatan, gaya hidup sehat dan edukasi akan dijalankan terus menerus," ujar Prof Sidart dalam temu media di kawasan Sudirman, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut Prof. Sidartawan  mengatakan, dalam hal pengobatan pada pasien diabetes tipe 1 maupun tipe 2, penderita diabetes dan anggota keluarga, perlu menyadari betapa pentingnya kepatuhan dalam pengobatan diabetes yang harus dilakukan seumur hidup. Sebab, komplikasi penyakit lain bisa rentan hadir.
"Memang diabetes tidak bisa sembuh tapi bisa dikontrol. Terutama untuk mencegah komplikasi lebih lanjut," kata dia.
Sejalan dengan itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dr. Dwi Oktavia Handayani, M.Epid mengatakan, data terbaru Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan angka prevalensi nasional diabetes melitus berdasarkan diagnosis dokter pada usia >15 tahun adalah 2 persen. Riskesdas 2018 juga menunjukkan 33.5 persen masyarakat Indonesia usia >10 tahun tergolong kurang aktivitas fisik
"Dengan proporsi penyumbang tertinggi adalah DKI Jakarta sebanyak 47,8 persen. Oleh karena itu, Dinas Kesehatan mendukung kampanye #LindungiKeluargadariDiabetes dengan menggerakkan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) yaitu upaya kesehatan berbasis masyarakat untuk mendeteksi secara dini faktor risiko penyakit tidak menular termasuk diabetes," kata dokter Dwi.
Adapun pemeriksaan yang dilakukan di Posbindu adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, lingkar perut, tekanan darah, dan kadar gula darah. Dinas Kesehatan DKI Jakarta berharap kampanye ini membantu menemukan penyandang diabetes yang belum menyadari jika terkena diabetes dan tentunya memberikan edukasi CERDIK, yaitu Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet seimbang, Istirahat cukup, dan Kelola stres.