Masih Banyak yang Terjebak Iklan Produk SKM

Acara diskusi produk SKM
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Masih banyak yang tidak mengetahui, bahwa ada perbedaan antara susu dengan produk susu kental manis. Meski jika diracik tampilannya mirip, namun kandungannya berbeda.

Modus Iklan Judol di Media Sosial Makin Beragam

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Yayasan Abhipraya Insan Cendekia bersama PP Aisyiyah di Aceh, Kalimantan Tengah dan Sulawesi Utara, ditemukan bahwa 37 persen responden menganggap bahwa SKM sama dengan susu.

Menariknya, persepsi tersebut dipengaruhi iklan televisi, radio dan media massa lain. Ada sebanyak 73 persen responden yang mengakui, bahwa iklan menjadi rujukan utama dalam mendapatkan informasi produk susu kental manis.

Bukan Susu! 1 dari 4 Balita di Jakarta dan Jawa Barat Konsumsi Kental Manis Setiap Hari, Ini Bahayanya

“Contohnya, susu kental manis selama ini diiklankan sebagai susu. Tidak heran, kenapa sampai hari ini masyarakat masih mengonsumsi SKM sebagai susu, meskipun BPOM telah melarang,” ungkap Ketua Harian YAICI, Arif Hidayat di Jakarta, Rabu 27 November 2019.

Komisioner KPI Pusat, Nuning Rodiah mengaku terkejut, bahwa televisi masih menjadi media utama dalam mengakses informasi produk SKM. Ia menjelaskan, selama ini yang menjadi rujukan dalam iklan adalah etika pariwara. Tapi, itu hanya mengatur bahwa iklan SKM harus menyebutkan kandungan-kandungannya.

“Yang positif saja disebutkan, misalnya nutrisinya. Tapi, keterangan tentang jumlah gula yang terkandung di dalam SKM justru tidak dijelaskan sama sekali,” ujar Nuning.

Nuning mengkritisi soal pelarangan visual gelas berisi susu bila disajikan sebagai hidangan tunggal, tetapi dibolehkan bila susu itu disandingkan dengan makanan lain.

“Kalau segelas susu SKM disandingkan dengan makanan lainnya, lalu kandungan kandungan gulanya jadi berkurang? Tidak kan. Mau disandingkan dengan makanan lain, tetap saja dia SKM,” tuturnya.

Menurut Nuning, seharusnya iklan SKM itu tidak boleh divisualisasikan dalam bentuk gelas berisi susu, karena bisa dipersepsikan bahwa peruntukkan SKM untuk minuman.

“SKM bukan sebagai makanan utama pengganti susu, tetapi hanya sebagai bahan tambahan makanan dan minuman (topping),” jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya