Pengidap Diabetes Boleh Konsumsi Gula, Tapi Begini Caranya
- U-Report
VIVA – Data terbaru mengungkapkan bahwa sekitar 463 juta orang merupakan penyandang diabetes. Namun 1 dari 2 penyandang diabetes tidak menyadari kondisinya dan hampir 67 persen penyandang diabetes tersebut berada di usia produktif di bawah 60 tahun.
Diabetes merupakan salah satu penyakit kronis yang umum diderita di Indonesia. Indonesia menduduki peringkat ke-7 penyandang diabetes terbanyak di dunia dengan jumlah 10,7 juta. Salah satu penyebab dari angka diabetes yang tinggi ini akibat gaya hidup yang tidak diatur dengan baik khususnya pola makan.
Dipaparkan Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Konsultan Endokrin Metabolik Diabetes Prof. Dr. dr. Sidartawan Soegondo, Sp.PD-KEMD, FACE, pengidap diabetes sebenarnya boleh mengonsumsi makanan apa saja. Namun, perlu dibatasi dengan tepat agar tidak membuat kadar gula darah meningkat termasuk asupan gula pasir yang sering dianggap sebagai 'musuh' pengidap diabetes.
"Rasa manis yang harus dikurangi karena manis bikin nafsu makan bertambah, makanya dibatasi. Kalau minum 1 sendok teh gula pasir dengan teh, nggak apa-apa,masih aman buat pengidap diabetes," ujar Prof Sidart ditemui dalam temu media di kawasan Sudirman, Jakarta, Selasa 26 November 2019.
Adapun penggunaan gula pasir sebagai bumbu makanan, Prof Sidart pun tidak melarang untuk dikonsumsi. Terlebih jika memang itu dibutuhkan sebagai penambah rasa pada makanan untuk lebih dinikmati lidah.
"Gula jadi bumbu boleh, seperti pada sayur asem. Pada kecap manis buat bumbu juga nggak apa-apa. Gula sebagai bumbu silakan, tapi kesukaan pada rasa manis itu yang bahaya dan perlu dibatasi," jelasnya.
Adapun dituturkan oleh Kepala Bidang Pencegahan & Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan DKI Jakarta dr. Dwi Oktavia Handayani, M.Epid, bahwa penyandang diabetes yang terlanjur menyukai rasa manis boleh menggunakan pemanis tambahan sebagai pengganti gula. Prinsipnya, kata Dokter Dwi, semua makanan boleh termasuk pemanis tambahan asal tidak berlebihan.
"Prinsipnya semua makanan yang sudah melalui BPOM maka boleh dikonsumsi tapi sekali lagi jika berlebihan maka tidak boleh. Tetap bijaksana dalam memilih dan gunakan bahan makanan," kata dia.