Benar Makan Nasi Bikin Gemuk, Ada Tapinya
- vstory
VIVA – Nasi merupakan makanan pokok wajib bagi masyarakat Indonesia. Olahan beras tersebut, menemani beragam pilihan lauk dan sayur ketika disantap. Tak heran, jika ada saja yang merasa belum makan, kalau tidak menggunakan nasi sebagai sajian utama.
Meski jadi makanan pokok, ada orang-orang yang mengurangi konsumsi nasi dalam kehidupan sehari-hari. Alasannya, mengonsumsi nasi jadi penyebab kegemukan. Benarkah anggapan ini, dan berapa takaran nasi yang sebaiknya dikonsumsi?
Dalam program Ayo Hidup Sehat di Tv One, dokter spesialis Gizi, dr Marya W Haryono, M Gizi, SpGK mengatakan, makan dengan menggunakan nasi sebagai menu utama memang jadi penyebab kegemukan. Apalagi, jika konsumsi dilakukan secara berlebihan.
“Sering makan nasi bisa sebabkan kelebihan berat badan itu fakta. Bayangkan ketika makan nasi kita tidak makan nasi saja tapi ada teman-temannya. Ini bisa menambah tiga kali besar tambahan kalori jadi lebih banyak energi tersimpan jadi lemak,” ujarnya.
Baca juga: Waduh, 80 Persen Ikan di Indonesia Terkontaminasi Mikroplastik
Untuk mencegah kegemukan, konsumsi nasi dalam sekali makan tidak boleh berlebihan. Sebagai ilustrasi, kata Dia, untuk wanita, sekali makan nasi jumlahnya 100-150 gram disesuaikan dengan usianya. Agar seimbang, bisa disertai sayur atau serat alami.
Namun, kata Dia, sebaiknya masyarakat tidak menganggap nasi sebagai musuh. Sebab, nasi juga mengandung protein dan serat serta mineral yang dibutuhkan bagi tubuh. Sementara kandungan karbohidarat yang ada di dalamnya memang lebih dominan.
“Karbohidrat dalam nasi bisa 40 gram dalam 100 gram nasi. Ada juga protein dalam 100 gram nasi terdapat kandungan 4 gram protein nabati, serat nasi putih, vit b, mineral mangan ada di nasi,” kata dia.