Anti Canggung, Ini Rahasia Pengantin Baru Bisa Tetap Puas di Ranjang
- Freepik/ijab
VIVA – Kepuasan di ranjang bagi pasangan pengantin baru adalah dambaan banyak suami dan istri. Hanya saja, tak sedikit yang belum memahami cara memuaskan pasangan, terlebih bagi mereka yang baru merasakan pernikahan untuk pertama kalinya.
Reckitt Benckiser Indonesia menggelar survei daring (survei secara online) di kalangan para remaja, pasangan yang baru menikah, dan para orang tua di lima kota besar di Indonesia terkait edukasi seks. Salah satu hasilnya yaitu 94 persen pasangan pengantin nyaman bicarakan kesehatan reproduksi tapi 74 persennya merasa tidak puas di ranjang setelah bicarakan topik seks tersebut.
Menanggapi hasil tersebut, Psikolog Klinis Inez Kristanti menuturkan bahwa penurunan kepuasan tersebut berkaitan erat dengan adanya perbedaan antara harapan dan realita. Apalagi bagi pasangan pengantin baru, memberikan pendapat dan respons terhadap suatu hal bisa menjadi hal yang sensitif.
"Memberikan feedback pada pasangan terkait kepuasan memang cukup tricky dan menantang karena tidak semua nyaman. Kebayang kan, menurut kita baik tapi menurut pasangan tidak cukup (baik)," ujar Inez dalam acara Durex Eduka5eks beberapa waktu lalu.
Inez menjelaskan bahwa seks dan uang adalah dua hal yang sensitif untuk dibicarakan sehingga perlu berhati-hati dalam mengkomunikasikannya pada pasangan. Hal paling utama yaitu perlunya empati saat hendak berdiskusi mengenai seks.
"Jadi ketika bicara soal isu sensitif soal seks dan uang ke pasangan, memang ada seninya. Pertama perlu empati, pahami perasaan pada pasangan, Kira-kira mereka akan merespons seperti apa. Meminimalisir kata-kata tuduhan," ungkap Inez.
Dengan begitu, hasil dari diskusi tak akan berdampak negatif. Inez menambahkan hal kedua untuk komunikasi dengan tepat adalah memberi perhatian. Ajak pasangan diskusi perihal yang disukai dan tidak nyaman saat bercinta untuk bisa meningkatkan kepuasan sehingga akan memberi rasa nyaman.
"Ada pasangan yang sudah menikah tapi komunikasinya cukup berjarak, komunikasi in general aja udah panas apalagi mau dibawa ke isu-isu sensitif. Kita harus nyaman dan percaya dulu sama orang yang mau kita percaya. Kalau hubungannya sudah berantem mulu, enggak bisa. Komunikasi dimulai dari hubungan yang hangat," jelas Inez.