3 Masukkan Penting untuk Penyelenggaraan JKN di Indonesia
- ANTARA FOTO/Muhammad Arif Pribadi
VIVA – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan sempat memuji Jaminan Kesehatan Nasional di Korea Selatan yang dikenal dengan National Health Insurance Service (NHIS). Ini karena NHIS dinilai memiliki sistem penagihan atau kolekting iuran peserta yang terintegrasi antarlembaga selama puluhan tahun.
Dalam penyelenggaraan Asia Pacific Future Trends Forum ke-12, Indonesia juga mendapat sejumlah masukan dari penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional di beberapa negara Asia Pasifik. Salah satu masukan dari Associate Proffesor Saw Hock School of Public Healh, NUS Dr Jeremy Lim. Setidaknya ada tiga masukan yang diutarakan oleh Jeremy.
"Hal pertama itu masalah finansial memang selalu menjadi tantangan. Hampir semua negara-negara yang telah menerapkan Jaminan Kesehatan Nasional pasti mengalami defisit pada awal-awal penerapannya," ungkap Jeremy, saat ditemui di Kementerian Kesehatan RI, Jakarta, Kamis, 21 November 2019.
Untuk itu penting mencari dan menyusun skema pembiayaan yang lebih berkelanjutan. Kemudian, masukan yang dilontarkan oleh Jeremy adalah terkait dengan prioritas masyarakat yang ditanggung oleh Jaminan Kesehatan Nasional.
"Ada beberapa hal untuk prioritas, mulai dari populasi mana yang terlebih dahulu di-cover, kemudian terkait dengan pelayanan yang diberikan, dan semua ini akan terus berganti tergantung dari kondisi ekonomi dan kemauan dari pemerintah," ungkap Jeremy
Sementara itu, yang ketiga ialah untuk saling terus bertukar pengalaman dengan negara-negara yang telah berhasil menyelenggarakan Jaminan Kesehatan Nasional. Seperti diketahui, penerapan JKN di negara-negara Asia Pasifik memberikan dampak yang positif terhadap peningkatan pelayanan kesehatan dan kesehatan masyarakat secara umum, khususnya dalam hal akses, baik akses terhadap obat-obatan, maupun terhadap pelayanan kesehatan
Guna mencapai hal tersebut, inisiatif digital dan teknologi dunia kesehatan perlu diterapkan secara luas. Pemanfaatan sistem informasi yang besar ini dapat memperluas jangkauan pelayanan kesehatan sehingga semakin mendorong peningkatan kesehatan setiap orang.