Picu Kematian Mendadak, Cegah Hipoglikemi pada Penderita Diabetes
- Pixabay
VIVA – Penderita diabetes bisa hidup normal seperti orang biasa, asal tetap patuh pada aturan, terutama menjalani gaya hidup sehat dan tetap aktif secara fisik. Selain itu, diabetesi, sebutan untuk penyandang diabetes, juga tidak boleh sampai melewatkan waktu makan.
Dalam sehari, penderita diabetes tidak boleh melewatkan sarapan, makan siang dan makan malam. Bahkan, di antara waktu makan itu harus disisipi dengan mengonsumsi snack sehat. Dan yang tak kalah penting adalah, penyandang diabetes harus makan sebelum tidur, jika tidak, dapat berisiko kematian.
Bertemu dalam acara bertajuk Lawan Diabetes Bersama Dia, Dr. dr. Fiastuti Witjaksono, MS, MSc, SpGK(K) menjelaskan bahwa penderita diabetes gula darahnya mudah sekali naik-turun. Untuk menjaganya tetap stabil, diabetesi harus mengonsumsi makanan setiap 3 jam sekali.
"Makan kan ada makan pagi jam 6 atau 7 pagi, makan siang 12 atau 1, makan malam sekitar jam 7. Kalau penderita diabetes makan terakhir jam 7 malam, baru makan lagi besok pagi, jaraknya itu sekitar 12 jam, itu terlalu lama, sehingga pada orang diabetes risikonya hipoglikemi," ujarnya di KalCare Lotte Shopping Avenue, Jakarta Selatan, Rabu 13 November 2019.
Lebih lanjut ia menjelaskan, penderita diabetes dianjurkan untuk makan lagi menjelang tidur, yaitu sekitar pukul 9 atau 10 malam, supaya tidak berisiko hipoglikemi. Makanan yang dikonsumsi pun harus rendah gula, seperti sayur, buah yang tidak terlalu manis, atau susu.
"Jam 2 malam itu biasanya pasien diabetes sedang dalam masa kritis. Sering terjadi hipoglikemi, seperti jantung berdebar, keringat dingin. Kalau sudah begitu dia kadang jalan pun sudah tidak bisa, walaupun untuk sekadar mengambil makanan," kata dia.
Jika penderita diabetes terlanjur mengalami hipoglikemi maka risiko kematiannya pun semakin tinggi. Jika hipoglikemi dibiarkan, bisa langsung meninggal dalam hitungan menit. Hal ini turut dibenarkan oleh Dr. dr. Fatimah Eliana, SpPD, KEMD, FINASIM.
"Ciri-ciri hipoglikemi antara lain, sempoyongan, terasa seperti mau pingsan, pusing, berkeringat dingin dan dapat menyebabkan kematian mendadak," ujarnya di tempat yang sama.