Djaduk Ferianto Meninggal Karena Sakit Jantung, Ini Faktor Risikonya
- VIVA/ Daru Waskita
VIVA – Kabar duka kembali datang dari dunia hiburan. Musisi senior Djaduk Ferianto meninggal dunia dini hari tadi sekira pukul 02.30 WIB, Rabu 13 November 2019.
Putra seniman kondang Bagong Kussudiharjo ini dikenal sebagai musisi. Ia memimpin grup musik Kua Etnika dan Orkes Keroncong Sinten Remen. Dari akun instagram kakaknya Butet Kertarejasa @masbutet, ia menuliskan RIP Djaduk Ferianto, dengan postingan berlatar belakang hitam bertuliskan “Sumangga Gusti.”
Belakangan diketahui bahwa Djaduk menderita sakit jantung. Bahkan ia, sudah pernah didiagnosis dokter untuk operasi pemasangan ring. Namun, Djaduk membatalkan rencana pemasangan ring di jantungnya tersebut.
Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), angka kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah semakin meningkat dari tahun ke tahun. Setidaknya 15 dari 1000 orang atau sekitar 2,8 juta individu di Indonesia menderita penyakit jantung.
Penyakit jantung sendiri bisa disebabkan beberapa faktor risiko. Pria berusia 45 atau lebih tua dan wanita usia 55 atau lebih tua lebih cenderung mengalami serangan jantung daripada pria dan wanita yang lebih muda. Hal yang juga tidak banyak disadari bahwa aktivitas merokok dan pajanan jangka panjang untuk perokok pasif juga menjadi salah satu risiko.
Selainn itu, tekanan darah tinggi juga berkontribusi besar terhadap risiko penyakit jantung. Seiring waktu, tekanan darah tinggi dapat merusak arteri yang memberi makan jantung. Tekanan darah tinggi yang terjadi dengan kondisi lain, seperti obesitas, kolesterol tinggi atau diabetes, bahkan meningkatkan risiko Anda.
Berbagai faktor lainnya juga memengaruhi, mulai dari kolesterol tinggi, obesitas, diabetes, hingga kurang aktivitas fisik. Dengan mengetahui risikonya, paling tidak kita bisa mengurangi risiko terkena penyakit jantung.