Sejarah Menarik di Balik Hari Kesehatan Nasional
- Pixabay
VIVA – Bukan hanya diperingati sebagai Hari Ayah Nasional saja. Setiap tanggal 12 November juga diperingati sebagai Hari Kesehatan Nasional (HKN).
Tujuan dari peringatan hari kesehatan nasional sendiri adalah untuk mengajak masyarakat agar memiliki budaya hidup sehat, dan meninggalkan kebiasaan atau perilaku yang kurang sehat.
Pada momentum hari kesehatan nasional ke-55 ini, memiliki tujuan utama yakni sebagai pengingat bahwa derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya akan terwujud, apabila semua komponen bangsa ikut berperan dalam upaya kesehatan, serta mengkampanyekan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS).
Melalui Hari Kesehatan Nasional bisa menjadi momentum untuk menyuarakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) bagi semua elemen bangsa di seluruh Indonesia. Pada peringatan hari ini juga menjadi momen meningkatkan kesadaran masyarakat terkait pentingnya menjaga kesehatan dan melakukan pola hidup sehat.
Lalu bagaimana sejarah dibalik Hari Kesehatan Nasional? Dikutip dari laman resmi Kemenkes.go.id. Hari Kesehatan Nasional berawal dari tahun 1950an. Pada era tahun 50-an, penyakit malaria merupakan penyakit yang banyak diderita masyarakat indonesia.
Ratusan ribu jiwa terenggut akibat malaria, Karena itulah, pemerintah berupaya melakukan pemberantasan malaria atau malaria eradication di seluruh penjuru Tanah Air. Guna mencapai hal tersebut, tahun 1959 dibentuklah Dinas Pembasmian Malaria yang pada bulan Januari 1963 berubah namanya menjadi Komando Operasi Pemberantasan Malaria (KOPEM).
Pembasmian malaria dilakukan dengan menggunakan insektisida Dichloro Diphenyl Trichloroethane (DDT) yang disemprotkan secara massal ke rumah-rumah di seluruh Jawa, Bali, dan Lampung. Penyemprotan secara simbolis dilakukan oleh presiden Soekarno pada tanggal 12 November 1959 di Desa Kalasan, Yogyakarta.
Selanjutnya, kegiatan penyemprotan DDT juga dibarengi dengan kegiatan pendidikan kesehatan atau penyuluhan kepada masyarakat. Lima tahun kemudian, lebih kurang 63 juta penduduk telah mendapat perlindungan dari penyakit malaria.
Karena itu, pada tanggal 12 November 1964, keberhasilan pemberantasan malaria tersebut diperingati sebagai Hari Kesehatan Nasional (HKN) pertama. Hal inilah yang menjadi titik awal kebersamaan seluruh komponen bangsa dalam pembangunan kesehatan di Indonesia.