Ngikutin Tren Makanan Viral, Wanita Ini Kena Diabetes dan Nyaris Buta

Ilustrasi bubble drink/bubble tea/minuman bubble.
Sumber :
  • Pixabay/sam651030

VIVA – Tren makanan kerap datang dan pergi. Tidak sedikit dari masyarakat yang terus mengikuti perubahan tren tersebut. Tapi, satu hal yang sering juga tidak disadari adalah bahwa tren makanan dan minuman itu cenderung tinggi lemak dan gula. Misalnya, bobba drink yang belakangan viral.

IDI Banjarnegara Memberi Edukasi Bahaya Penyakit Diabetes dan Pengobatan yang Tepat

Tren makanan dan minuman ini pun akhirnya membuat seseorang terkena penyakit diabetes. Seorang wanita di Malaysia mengaku menderita diabetes dan gangguan penglihatan setelah mengikuti tren makanan dan minuman yang viral itu. 

"Saya berpikir bahwa saya masih muda sehingga saya tidak berpikir bahwa saya akan mendapatkan penyakit apa pun. Tetapi, saya menderita diabetes dan tekanan darah tinggi pada usia 19 tahun, yang membuat penglihatan saya buruk,” ujar wanita itu.

Jadi Biang Kerok Banyak Penyakit, Begini Trik Kurangi Penggunaan Garam pada Masakan

Sidah, wanita yang sekarang berusia 27 tahun, menyatakan penyesalannya mengikuti tren makanan viral. Ia belakangan menyadari bahwa sebagian besar makanan itu sebenarnya tidak memiliki nilai gizi melainkan hanya tinggi gula dan karbohidrat.

5 Latihan Ini Ampuh Bakar Lemak Perut dalam Seminggu

Dia baru memulai perawatan lanjutannya pada bulan Juli setelah mengalami masalah dengan penglihatannya sampai-sampai dia tidak dapat mengendarai sepeda motornya untuk bekerja. Jadi, dia harus melepaskan pekerjaannya sebagai penjahit dan sekarang bergantung pada ibu dan adik laki-lakinya, yang bekerja di supermarket.

Sebelumnya, dia menjalani perawatan lanjutan selama satu tahun tapi berhenti melakukan perawatan dan minum obat karena dia terlalu sibuk. Ketika masalah dengan penglihatannya mulai serius, dia langsung pergi ke rumah sakit, dan dokter mengatakan bahwa itu berasal dari diabetes.

Sejak saat itu dan seterusnya, dia mulai makan sehat dan benar-benar mengurangi karbohidrat, lemak, dan asupan gula. Sidah juga menyebutkan bahwa ibunya juga memiliki masalah kesehatan seperti asma dan serangan jantung, jadi dia dulu yang membawa ibunya ke rumah sakit untuk pemeriksaan. Tapi sekarang, dia harus memanggil pamannya jika ada keadaan darurat.

Ayah Sidah meninggal pada tahun 2012 karena infeksi dan sejak itu, dia dan saudara lelakinya telah bekerja untuk menghidupi keluarga. Tetapi karena dia sekarang tidak layak bekerja, saudara laki-lakinya adalah satu-satunya yang bekerja sekarang.

Ilustrasi ibu hamil

Dianggap Berisiko! 6 Kondisi Kehamilan Ini Disarankan Periksa ke Konsultan Fetomaternal, Apa Itu?

Kehamilan adalah salah satu periode yang penuh kebahagiaan namun juga bisa menjadi fase yang penuh tantangan. Dalam konteks medis yang semakin kompleks.

img_title
VIVA.co.id
22 Desember 2024