Konsumsi Antibiotik untuk Obati Sakit Gigi, Seberapa Perlu?
- pixabay/pexels
VIVA – Mengalami rasa nyeri di gigi tentu sangat enggak nyaman dan menyakitkan. Untuk mengatasi rasa sakit, sebagian orang kemudian mengonsumsi antibiotik.
Tapi, pedoman American Dental Association (ADA) yang baru mengatakan bahwa antibiotik tidak diperlukan untuk meredakan gejala sakit gigi. Meskipun dokter dan dokter gigi meresepkannya untuk meringankan gejala dan mencegah kondisi yang lebih serius.
Sebuah ulasan yang mengarah pada pedoman baru ini menyimpulkan bahwa walaupun antibiotik adalah obat yang penting, itu bukanlah pilihan terbaik untuk orang dewasa yang sakit gigi. Sebaliknya, mereka harus mendapatkan perawatan gigi dan, jika perlu, menggunakan penghilang rasa sakit yang dijual bebas seperti acetaminophen (Tylenol) dan ibuprofen (Motrin, Advil), menurut ADA.
"Antibiotik, tentu saja, obat yang sangat penting, Namun, sangat penting bagi kami untuk menggunakannya dengan bijak sehingga mereka tetap efektif ketika benar-benar dibutuhkan," kata Dr Peter Lockhart, ketua panel ahli departemen kedokteran mulut di Carolinas Medical Center - Atrium Health.
Meski antibiotik dirancang untuk memerangi infeksi bakteri, obat itu mungkin tidak selalu membantu dengan sakit gigi. Mereka juga dapat menyebabkan efek samping yang serius sehingga penggunaan yang berlebihan dapat menyebabkan bakteri yang kebal terhadap antibiotik.
Pedoman tersebut memang memberikan contoh ketika antibiotik dapat diresepkan untuk sakit gigi. "Ketika perawatan gigi tidak segera tersedia dan pasien memiliki tanda dan gejala seperti demam, pembengkakan kelenjar getah bening, atau kelelahan yang ekstrem, antibiotik mungkin perlu diresepkan," kata Lockhart dalam pernyataan ADA.
Tetapi dalam kebanyakan kasus ketika orang dewasa sakit gigi dan bisa mengakses ke perawatan gigi, antibiotik sebenarnya bisa lebih berbahaya daripada membawa manfaat. Pedoman baru muncul dalam edisi NovemberJournal of American Dental Association.