Orang Stroke Ditusuk Ujung Jarinya Bisa Sembuh, Hoax atau Fakta?
- U-Report
VIVA – Stroke merupakan salah satu jenis penyakit berbahaya, dan bukannya hal mustahil untuk menimbulkan risiko kematian bagi penderitanya. Meski demikian, pemahaman masyarakat di Tanah Air mengenai cara menangani penyakit tersebut masih sangat rendah. Banyak orang yang belum mengetahui cara menangani stroke secara tepat.
Bahkan, beredar kabar bahwa, pertolongan pertama untuk orang yang terkena stroke adalah dengan menusuk ujung jarinya menggunakan jarum. Tepatkah cara tersebut? Peneliti dari Fakultas Kedokteran UI dalam bidang neurologi, Dr. dr. H. Al-Rasyid Sp.S(K) mengatakan, cara itu adalah mitos yang keliru.
"Kenapa dilakukan cara ini, karena masyarkat inginnya instan. Stroke juga begitu, cepat pengin sembuh,"ucapnya saat konferensi pers Peringatan Hari Stroke Sedunia di Kementerian Kesehatan, di Jakarta Senin 28 Oktober 2019.
Rasyid mengatakan, praktik menusuk jari penderita stoke menggunakan jarum sebagai pertolongan adalah anggapan yang salah. Menusuk ujung jari atau telinga bisa menimbulkan rasa nyeri, cara ini pada akhirnya akan menyebabkan tekanan darah menjadi meningkat.
"Jadi yang tadinya tinggi, bisa lebih tinggi lagi, tensi pada stroke menyebabkan hal buruk lagi pada strokenya," tuturnya.
Baca juga: Jangan anggap sepele, ini 3 sakit kepala yang wajib kamu ketahui
Selain itu, kata dia, menusuk ujung jari dengan jarum juga berisiko menyebabkan terjadinya infeksi. Apalagi, masyarakat belum tentu mengetahui secara pasti, alat tajam yang digunakan itu telah disterilkan, atau belum. Sehingga, dia menyarankan untuk membawa penderita stroke ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan medis.
"Nanti sudah stroke, ditambah infeksi lagi. Saran saya, kalau sudah terkena stroke, langsung dibawa ke rumah sakit secepatnya,"ujarnya.
Sementara itu, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dr. Cut Putri Arian memiliki cara ampuh untuk menangani stroke, yakni dengan kampanye bernama 'SEGERA' untuk menangani serangan stroke secara cepat dan tepat.
SEGERA sendiri merupakan akronim dari senyum tidak simetris atau mencong ke satu sisi, tersedak, dan sulit menelan air minum secara tiba-tiba. Gerak separuh anggota tubuh melemah tiba-tiba, biasanya tubuh bagian kanan.
Selain itu, bicara pelo atau tiba-tiba tidak dapat berbicara/ tidak mengerti kata-kata/ bicara tidak nyambung. Kebas atau baal, kesemutan separuh badan. Rabun, pandangan satu mata kabur yang juga terjadi tiba-tiba.